Dian Imbe, Durian Hutan Khas Muba Tanpa Ruas Mulai Langka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musi Banyuasin, IDN Times - Memasuki musim durian, Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi surga bagi pecinta durian. Apalagi setiap kabupaten menjadi penghasil buah tropis ini. Tak terkecuali di kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang dibanjiri buah durian.
Buah durian bisa dengan mudah ditemukan di hampir sepanjang pinggir jalan Kota Sekayu. Bahkan Muba memiliki jenis durian lokal yang cukup langka, yakni Durian Hutan atau biasa disebut masyarakat Sekayu sebagai Dian Imbe.
Baca Juga: 10 Tempat Ngopi dan Nongkrong di Palembang, Bisa Kerja Sambil Hangout
1. Buah tanpa ruas yang dipotong dua
Langkanya buah durian yang memiliki bentuk lebih kecil dan lebih bulat ini, menjadi incaran bagi penyukanya, apalagi durinya cenderung lebih tajam daripada durian pada umumnya.
Menariknya lagi, menikmati Dian Imbe harus dibelah menjadi dua bagian, karena buahnya tidak memiliki ruas seperti durian pada umumnya.
Baca Juga: Bukan Ikan Patin, Pindang Pegagan Asli Sumsel Berbahan Ikan Tapah
2. Banyak dicari penikmat durian dari luar kota
Dian Imbe banyak tumbuh di kebun atau hutan yang jauh dari permukiman warga, seperti di Kecamatan Sungai Keruh, Kecamatan Jirak Jaya, atau Kecamatan Sekayu, khususnya daerah Talang Bendar, Talang Baru, Talang Simpang, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Lawang Wetan, atau Kecamatan Sanga Desa.
Seorang penjual durian jenis ini di Sekayu, Cik Siti, menyebut jika Dian Imbe banyak dicari penikmat durian dari luar kota.
"TIdak seperti durian lain. Kalau mau membukanya harus dibelah pakai pisau besar, karena buahnya tidak ada ruas seperti durian lain," ujarnya.
3. Dulu kurang diminati, sekarang langka dan mahal
Termasuk dari bentuk pun berbeda. Dian Imbe lebih kecil dan bentuknya bulat serta durinya panjang dan runcing. Rasa buahnya cukup tajam dan manis. Karena itulah banyak yang suka Dian Imbe dari Sekayu ini.
"Dulu Dian Imbe kurang diminati, tapi sekarang harganya mahal dan banyak peminat karena rasanya yang manis dan enak. Untuk harga sesuai ukuran, mulai dari Rp10 ribu, ukuran sedang dijual Rp25 ribu dan ukuran cukup besar Rp50 ribu," tutupnya.
Baca Juga: Tradisi Bubur Suro, Hanya Ada Saat Ramadan di Palembang