TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona Varian Baru B117 Lebih Mudah Menular

Tetapi tak lebih ganas dari COVID-19

Ilustrasi mutasi virus corona varian B117 dari Inggris. embl.org

Palembang, IDN Times - Varian baru corona B117 sudah masuk Indonesia. Namun hingga saat ini, belum ada deklarasi resmi dari pemerintah terkait penyebaran mutasi COVID_19.

Jika memang B117 telah masuk Bumi Pertiwi, apakah ada potensi penularan terjadi hingga ke Sumatra Selatan (Sumsel) khususnya Palembang? Berikut tanggapan Ahli Mikrobilologi Sumsel, Prof Yuwono kepada IDN Times.

Baca Juga: Virus Corona Varian B117 Masuk Indonesia, Seperti Apa Gejalanya?

1. Mutasi B117 sudah pernah dikaji ahli mikrobiologi Sumsel September 2020

Tim medis mengevakuasi seorang warga negara asing (WNA) terjangkit virus corona (COVID-19) turun dari kapal saat simulasi penanganan virus Corona di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/3/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Untuk mengetahui B117 sudah ada di Indonesia atau tidak, harus dilihat dari uji klinis. Termasuk deteksi keberadaan virus yang membutuhkan reagen khusus berbeda dari COVID-19.

"Mestinya diumumukan deteksinya pakai apa. Kalau disebut dari gejala gak mungkin, karena di September tahun lalu sudah pernah saya kaji. Virus ini hanya bisa dideteksi dengan reagen khusus yang mampu mendeteksi tempatnya mutasi di bagian permukaan virus, namanya spike protein atau tonjolan," kata dia.

2. Deteksi B117 harus menggunakan reagen khusus

Lansia dan mitra Gojek Lansia bisa mendaftar Vaksinasi COVID-19 lewat mekanisme drive thru di aplikasi Halodoc (Dok. IDN Times)

Yuwono menerangkan, spike memudahkan virus itu lengket. Varian B117 bisa menular dengan segera bila ada interaksi dari pihak yang terpapar, kemudian melakukan interaktif dengan pihak lain.

"Kesimpulannya virus ini lebih mudah menular, tetapi tidak lebih ganas dari COVID-19. Artinya tetap sama kayak yang lama. Kalau ditanya sudah masuk Sumsel, sejauh yang saya tahu sampai di Rumah Sakit Pusri belum punya untuk deteksi PCR yang reagen khusus bisa mendeteksi mutasi B117," jelasnya.

3. Risiko penularan B117 lebih cepat dari COVID-19

Direktur RS Pusri Palembang, Prof Yuwono setelah melakukan vaksinasi COVID-19 (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menyoal bagaimana antisipasi dan tingkat kesembuhan B117, Yuwono menyebut penanganan serta pencegahannya tetap sama. Namun masyarakat harus lebih waspada lantaran penyebaran yang lebih cepat ketimbang COVID-19.

"Boleh dibilang sama dengan yang sebelumnya, karena gak lebih ganas. Tapi soal risiko misal yang kena si A, dari si A menular ke B dan ke C lebih mudah. Penanganan tetap sama, cuma dengan kondisi ini lebih perlu kita diwaspadai," ungkap dia.

Baca Juga: Kemenkes Bahas Refleksi Setahun Pandemik Hingga Varian Baru Corona

Berita Terkini Lainnya