TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cermati & Jangan Dianggap Remeh! Ini Gejala dan Cara Mengobati ISPA

Gejala ISPA hampir mirip dengan flu

dr Letizia Kadinkes Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan Palembang, dr Letizia mengatakan, para orangtua sebaiknya memahami apa ciri-ciri gejala dari Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Karena, dengan kondisi Kota Palembang yang lagi diselimuti kabut asap, sangat dimungkinkan penyakit pernapasan seperti ISPA rentan terjadi, apalagi terhadap anak-anak. 

"Tidak bisa dipungkiri Palembang masih terpapar kabut asap. Sebagian orangtua juga khawatir kalau anak-anak mereka terkena ISPA. Sebagai pihak kesehatan, kami pun menyosialisasikan agar warga Palembang mengenali gejala ISPA pada anak, dan cara menanganinya," katanya kepada IDN Times saat dihubungi via telepon seluler (ponsel), Jumat (20/9).

1. ISPA sangat mudah menular dan hampir mirip dengan flu

ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Letizia mengungkapkan, bagi orang awam, ISPA kemungkinan sulit diketahui, karena ada beberapa gejala yang mirip dengan flu biasa.

"Gejala awalnya menimbulkan batuk, pilek, disertai dengan demam. ISPA juga sangat mudah menular, harus tahu apa poin gejala ISPA" ungkap dia.

Sesuai dengan namanya, ISPA akan menimbulkan peradangan pada saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus, sehingga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus dan antibiotik.

"Pada infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering ditemui adalah common cold," sambung dia.

2. ISPA pada anak harus cepat mendapat penanganan medis

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Perlu dipahami, terang Letizia, bahwa ISPA bukan penyakit yang bisa disepelekan. Karena, jika terkena pada anak-anak, ISPA harus segera mendapatkan penanganan medis. "Ini karena infeksi saluran napas akut ini menular dan dapat menyebar dari orang ke orang dengan menghirup percikan dari batuk atau bersin," terang dia.

Karena, virus dan bakteri bisa sama-sama dapat menyebabkan ISPA pada anak. Ada beberapa virus yang dapat menyebabkan ISPA pada anak, seperti rhinovirus, adenovirus, virus coxsackie, dan virus parainfluenza.

"Umumnya gejala ISPA pada anak ini akan berlangsung selama satu hingga dua minggu. Biasanya kondisi anak sudah membaik sejak satu minggu pertama. Sedangkan untuk beberapa jenis ISPA seperti sinusitis dan bronkitis, dapat berlangsung lebih lama lagi dan sulit disembuhkan," jelas Letizia.

Baca Juga: Selain ISPA & Tidak Mematikan, Kabut Asap Juga Bisa Membawa Penyakit Ini 

3. Penanganan pertama untuk mengobati ISPA

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Letizia mengungkapkan, penanganan ISPA bergantung pada penyebab dan gejala yang dialami korban. Namun, ada beberapa langkah penanganan yang umumnya dilakukan dalam penanganan pertama.

"Seperti memberi obat penurun panas dan antinyeri untuk mengatasi keluhan demam, sakit kepala, maupun pegal pada tubuh," ungkap dia.

Namun, perlu dipahami dalam pilihan obat batuk juga bisa berbeda pada masing-masing anak, tergantung pada jenis batuk yang dialami. Selain itu, madu juga dapat mengurangi batuk. Namun untuk anak usia di bawah satu tahun tidak dianjurkan untuk diberikan madu. Bila perlu, berikan obat melalui semprotan hidung yang bisa membantu dalam mengurangi sekresi hidung dan hidung tersumbat.

"Ingat, jangan memberi obat aspirin pada anak di bawah usia 18 tahun. Karena bisa meningkatkan risiko terkena sindrom reye yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan organ hatinya," terangnya.

Berita Terkini Lainnya