Curhat Web Developer Palembang Sering Tak Dapat Apresiasi Publik
Kebanyakan publik salah mengira job profesi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Eksistensi digitalisasi yang belum tenar di Palembang dan tidak sepopuler di kota-kota besar lain, membuat profesi web developer alias pengembang aplikasi digital merasa kurang menerima penghargaan dari berbagai pihak. Baik institusi pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum.
Menurut seorang pengembang aplikasi asal Palembang, Muhammad Angga Oktaharisetia yang juga bekerja di perusahaan Andalas Global Teknologi mengatakan, minimnya wadah dan dukungan media menjadi alasan utama digitalisasi tidak berkembang cepat bahkan kurang diminati publik.
"Secara umum, pertumbuhan digital di Palembang cukup baik. Tapi untuk mengembangkan kemampuan, wadahnya belum mencukupi. Keinginannya agar media dari pemerintah ataupun komunitas yang memfasilitasi. Misal dalam hal transfer knowledge dan lainnya," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (28/6).
Baca Juga: [LIPSUS] Palembang Setop Beli Rapid Test Buatan Kanada
1. Edukasi terkait digitalisasi kurang dipahami sebagian publik Palembang
Angga menyebut, ketika berbicara tentang pengembangan aplikasi kebanyakan penilaian publik hanya terfokus pada profit. Padahal hal paling penting adalah pencapaian proses, dan inilah yang membuat minat digital tidak berkembang di Palembang.
"Tujuan awal mencari profit semata, ditambah wadah yang kurang membuat putra daerah jadi tak inovatif dibanding daerah lain, apalagi kurang mendapat apresiasi. Kalau ada penghargaan, pasti menambah rasa semangat dalam diri," kata dia.
Selama menggeluti pekerjaan utama sebagai pengembang atau pembuat aplikasi digital, ia bercerita pengalaman yang paling sering terjadi adalah penolakan hingga dipandang sebelah mata.
"Tidak ada penghargaan atas ide ataupun gagasan baik, kadang jadi pengembang juga banyak menemui client yang kurang melek digitalisasi sehingga butuh edukasi extra pada bidang ini," ujarnya.
Dalam teknologi bila ada ketertarikan yang tinggi, secara otomatis bakal muncul implementasi karya dan ide-ide besar seiring peluang bisnis dengan pembaruan zaman.
"Imu tak hanya dari sekolah tetapi dari oprek dan ikut komunitas online, serta aktif browsing masalah teknologi," timpal Angga.
Baca Juga: Tak Hanya Pekerja Sektor Jasa, Pegawai Startup Digital Juga Rawan PHK