Misi Satpolairud Polres Muba Hapuskan Buta Huruf Lewat Program Anjar

Anak usia sekolah yang sempat putus bisa kembali belajar

Musi Banyuasin, IDN Times - Satpolairud Polres Musi Banyuasin (Muba) punya cara sendiri untuk mengentaskan buta huruf bagi anak-anak putus sekolah, khususnya anak-anak yang tinggal di wilayah pesisir sungai.

Melalui Program Anjar (Airud mengajar), beberapa anak usia sekolah yang sempat putus sekolah karena terkendala ekonomi kini kembali mengenyam pendidikan. Sapar (11) anak putus sekolah dari Desa Karang Tirta Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba, sempat putus sekolah selama 3 tahun karena kondisi ekonomi kedua orangtuanya. Namun nasib Sapar bakal berubah karena bisa bersekolah lagi.

Baca Juga: Aksi Heroik Aipda Diki Bantu Persalinan Wanita di Kebun Karet

1. Banyak anak tidak mampu beli buku dan seragam

Misi Satpolairud Polres Muba Hapuskan Buta Huruf Lewat Program Anjar(Kondisi tempat tinggal warga di daerah pesisir sungai di Muba) IDN Times/istimewa

Kasat Polairud Polres Muba, Iptu Imam Shokibi mengatakan, Sapar tinggal di bantaran Sungai Lalan Desa Karang Tirta. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara dan sudah 3 tahun putus sekolah, termasuk kakaknya juga putus sekolah.

"Berawal seringnya Sapar datang ke Pos Sandar Satpolairud P2 Desa Karang Tirta bersama anak-anak lain ingin membaca buku yang telah disiapkan oleh Satpolairud, namun Sapar hanya melihat-lihat saja," ujarnya.

Setelah ditanya, anak tersebut tidak bisa membaca dan sudah berhenti sekolah karena orantuanya tidak mampu membeli buku dan seragam sekolah.

"Saat ditawari untuk sekolah lagi, yang bersangkutan bersedia. Melihat kesungguhan Sapar ingin sekolah, selanjutnya hal tersebut disampaikan kepada orangtuanya," kata Imam.

Baca Juga: Salut, 2 Anggota Polsek Ini Bikin Ambulans Terapung Jemput Warga Sakit

2. Prioritas menyasar anak yang buta huruf di pesisir sungai

Misi Satpolairud Polres Muba Hapuskan Buta Huruf Lewat Program Anjar(Anggota Sat Polaroid Polres Muba) IDN Times/istimewa

Atas persetujuan orangtua Sapar, ia dimasukkan ke SD Negeri Karang Tirta. Sapar juga mendapat kelengkapan sekolah seperti buku, sepatu, tas dan seragam sekolah.

Kasat menambahkan, Anjar merupakan inovasi yang menyasar anak-anak sekolah dasar dan menengah atau warga masyarakat yang buta huruf di pesisir atau bantaran sungai.

"Program kegiatan Anjar adalah menumbuhkan minat baca bagi anak sekolah dasar dan menengah yang tinggal di pesisir. Mereka mengalami kendala infrastuktur maupun layanan internet, dan mengajar warga masyarakat yang buta aksara," bebernya.

3. Gunakan kapal patroli sebagai perpustakaan keliling

Misi Satpolairud Polres Muba Hapuskan Buta Huruf Lewat Program Anjar(Anggota Sat Polaroid Polres Muba) IDN Times/istimewa

Untuk menunjang inovasi Anjar ini, pihaknya telah bekerja sama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Muba agar bersedia meminjamkan buku-buku untuk dibaca.

"Sementara kami dari Satpolairud menyiapkan tempat untuk membaca, yaitu di Pos Sandar P2 Desa Karang Tirta dan di Pos Sandar Sungai Lilin," ucapnya. 

Untuk menjangkau lokasi yang jauh, pihaknya memakai kapal patroli Satpolairud yang digunakan sebagai perpustakaan keliling, dan sambil berjalan ke depannya akan mengumpulkan warga masyarakat pesisir untuk diajak belajar baca tulis.

Baca Juga: Cerita Briptu Husein Wakili Sumsel Ajang PTQ Nasional, Syiarkan Islam

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya