Warga Bayung Lencir Muba Keluhkan Debu di Jalan Angkutan Batu Bara

Warga berharap ada penyiraman air agar jalan tak berdebu

Musi Banyuasin, IDN Times - Warga Dusun Berau Mati, Desa Telang, Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), mengeluhkan telah menghirup debu polusi selama bertahun-tahun. Mereka geram telah menghirup debu jalanan dari truk pengangkut batu bara.

"Kami mau mengngadu ke siapa lagi. Sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun menghirup debu batu bara. Angkutan mobil batu bara ini melintas 24 jam, dari pagi sampai malam," ungkap warga Dusun Berau Mati, Dewi, Jumat (6/10/2023).

Baca Juga: Tolak Aktivitas Batu Bara, Warga Perbatasan Muba Bakar Kendaraan

1. Warga khawatir kesehatan dapat terganggu

Warga Bayung Lencir Muba Keluhkan Debu di Jalan Angkutan Batu BaraJalan berdebu di kawasan jalan pengangkut batu bara (Dok: istimewa)

Dewi menerangkan, tidak ada kompensasi dari perusahaan batu bara maupun pengelola jalan angkut batu bara. Pihaknya merasa mengalami banyak kerugian mulai dari kesehatan, permukiman kotor, hingga tanam tumbuh yang rusak.

Dirinya berharap perusahaan-perusahaan batu bara maupun pengelola jalan PT Musi Mitra Jaya (MMJ) dapat menyiram jalan secara rutin agar debu tidak berterbangan saat musim kemarau.

"Jika kemarau hingga beberapa bulan ke depan, bisa mengancam nyawa masyarakat. Kalau kemarau terus masyarakat bisa mati," ungkap dia.

Sekdes Telang, Sukarno, membenarkan banyak warganya yang terdampak dari aktivitas pengangkutan batu bara. Debu juga merusak tanaman masyarakat sehingga hasil perkebunan mengalami penurunan.

"Masyarakat Desa Telang yang terdampak langsung itu ada di Dusun 3 Selaro, Dusun Berau Mati, dan Dusun Pakrin. Di RT 6 Dusun Berau Mati itu yang banyak terdampak," jelas dia.

Baca Juga: Warga Merapi Area Lahat Protes Polusi Batu Bara Timbulkan ISPA

2. Hampir 50 persen warga Sindang terdampak polusi debu

Warga Bayung Lencir Muba Keluhkan Debu di Jalan Angkutan Batu BaraJalan berdebu di kawasan jalan pengangkut batu bara (Dok: istimewa)

Kades Sindang Marga, Yusman menjelaskan, ada sekitar 50 persen warga Desa Sindang Marga yang dilintasi jalan batu bara serta terdampak polusi debu.

"Banyak warga kami yang terdampak debu batu bara, khususnya warga Dusun 2 di jalan B80," tutur dia.

3. Kemarau berdebu, musim hujan rawan kecelakaan

Warga Bayung Lencir Muba Keluhkan Debu di Jalan Angkutan Batu BaraJalan berdebu di kawasan jalan pengangkut batu bara (Dok: istimewa)

Ketika kemarau seperti saat ini, debu yang berterbangan akan masuk hingga ke dalam rumah. Namun ketika musim hujan, mereka dihadapi permasalahan lain yakni lokasi menjadi rawan kecelakaan.

"Jalanan yang ditambah dengan debu batu bara itu membuat masyarakat kesulitan melintas di jalan batu bara tersebut," tutup dia.

Baca Juga: PTBA Klaim Tingkatkan Perekonomian Masyarakat di Area Tambang

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya