Sumsel Kedatangan 99.460 Vaksin Pfizer, Khusus Muba dan OKI
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pemerintah pusat kembali mengirimkan vaksinasi dengan merek Pfizer ke Sumatra Selatan (Sumsel) hingga 99.460 dosis. Vaksin jenis Pfizer tersebut dialokasikan khusus untuk Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Ogan Komering Ilir (OKI).
"Vaksin Pfizer ini dikhususkan untuk masyarakat tergantung alokasi yang telah ditentukan pusat. Sabtu lalu sudah kita terima dan dikirimkan ke dua wilayah," ungkap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Ferry Yanuar, Senin (4/10/2021).
1. Pasokan dan stok vaksin masih jadi kendala di Sumsel
Ferry menjelaskan, alokasi vaksin Pfizer rencananya akan diterima Kota Palembang dalam waktu dekat. Peningkatan alokasi vaksin nanti diharapkan bisa segera menuntaskan target Sumsel yang masih terbilang rendah.
"Kendala kita masih terbatasnya stok vaksin. Kita mengupayakan vaksin yang diterima untuk segera disalurkan, sehingga berpengaruh dengan capaian di Sumsel," beber Ferry.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Turun, Aktivitas Warga Palembang di Luar Rumah Naik
2. Capaian vaksin Sumsel masih jauh dari target
Ia menjelaskan, pencapaian vaksinasi di Sumsel pada dosis pertama sudah mencapai 29 persen, atau sekitar 1,85 juta orang penerima. Lalu dosis kedua baru mencapai 16,7 persen atau sekitar 1,3 juta dosis, diikuti dosis ketiga sebagai booster bagi sekitar 30 ribu nakes.
"Jadi total vaksin yang disalurkan sekitar 3,8 juta dosis. Target kita ada 6,3 juta jiwa yang harus divaksin," jelas dia.
3. Daerah diminta melaporkan proses vaksinasi ke pusat data
Menurut Ferry, Dinkes Sumsel telah memberikan Surat Edaran (SE) Gubernur Sumsel yang ditujukan ke Bupati dan Wali Kota se-Sumsel. Mereka diminta segera menghabiskan stok vaksin yang tersisa agar tidak ada penumpukan.
Adapun vaksin yang digunakan masyarakat Sumsel sejauh ini yaitu Sinovac, Pfizer, Moderna, dan Astrazeneca
"Jika masih ada dosis, segera divaksin bisa untuk dosis pertama atau kedua. Daerah juga diminta segera melaporkan hasil vaksinasi ke pusat data Kemenkes," tutup dia.
Baca Juga: Hore, Okupansi Rumah Sakit di Palembang Sudah 6 Persen