Sahilin Maestro Tembang Batanghari Sembilan Tutup Usia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kabar duka datang dari dunia seni Sumatra Selatan (Sumsel), seniman Batanghari Sembilan Sahilin tutup usia.
Kabar meninggalnya Sahilin menyebar melalui WhatsApp Group (WAG). Penyanyi tembang Batanghari Sembilan tersebut meninggal di usia 69 tahun.
"Bapak tutup usia menjelang subuh sekira pukul 04.00 WIB," ungkap anak sulung Sahilin, Saidina, Sabtu (25/2/2023).
1. Sahilin masih melakukan pentas seminggu sebelum meninggal
Saidina menerangkan, selama ini Sahilin tidak menderita penyakit keras hanya sakit biasa. Dirinya bahkan masih melakukan pentas ke luar daerah pada pekan lalu.
"Bahkan sebenarnya hari ini rencananya mau mengisi acara di luar daerah lagi, di Desa Sungai Batang," ujar dia.
2. Sahilin akan dimakamkan di Kandang Kawat Bukit Lama
Sebelum meninggal, Sahilin sempat merasakan tidak enak badan. Dirinya sempat minta dipijatkan badannya, dan dibawa keluarga ke dokter terdekat untuk diperiksa.
Saat diperiksa itu, tensi darah Sahilin dinyatakan tinggi. Padahal selama ini, Sahilin tidak memiliki masalah tekanan darah.
"Almarhum rencananya akan dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB, di pemakaman Kandang Kawat Bukit Lama Palembang," tutur dia.
3. Dibalik kekurangan Sahilin ada kelebihan sang maestro
Sahilin merupakan maestro seni gitar tunggal Batanghari Sembilan. Pria kelahiran tahun 1954 tersebut berasal dari Dusun Benawe, Kecamatan Tanjung Lubuk, Ogan Komering Ilir (OKI).
Bakat berdendang lagu didapatkan Sahilin dari orang tuanya, membuat dirinya terjun mengisi pesta-pesta pernikahan dengan berdendang saat usia 18 tahun. Kegemaranya berdendang, membuat dirinya mulai dilirik radio lokal.
Dengan kesenian Batanghari Sembilan sang maestro makin dikenal luas. Namun, satu hal yang tak terlupakan dari dirinya adalah penampilannya yang sering menggunakan kaca mata hitam.
Dibalik kaca mata hitam tersebut, Sahilin menyembunyikan kekurangannya. Saat kecil dirinya sempat terkena cacar yang cukup parah hingga mengganggu penglihatannya.
Konsistensi Sahilin dalam melestarikan kesenian Batanghari Sembilan membuat dirinya diganjar pengakuan sebagai Maestro seni untuk Pemantun Gitar Buah Sembilan dari Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan tahun 2007 silam.
Baca Juga: Aksi Ugal-ugalan Pajero Hitam di Palembang Tertangkap di Banyuasin