Karhutla Masih Bayangi Wilayah Sumsel Meski di Musim Hujan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Meski mulai memasuki musim hujan, beberapa daerah di Sumatra Selatan (Sumsel) masih berkutat pada kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), masih berupaya memadamkan api hingga Selasa (19/10/2021).
"Sejauh ini masih ada karhutla, salah satu wilayah yang terbakar ada di Pedamaran Ogan Komering Ilir (OKI). Kejadian kebakaran lahan masih setiap hari terjadi, sehingga terus dilakukan upaya pemadaman," ungkap Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto, Rabu (20/10/2021).
1. Lahan mineral dominasi kejadian karhutla di Sumsel 2021
Pihak PPIKHL belum memastikan luas lahan yang membakar wilayah Pedamaran dalam beberapa hari terakhir. Namun dari pengamatan Citra Satelit KLHK dan LAPAN, terjadi kenaikan total lahan di Sumsel yang terbakar dibanding saat kemarau basah tahun 2020.
Luas lahan yang terbakar pada 2021 jauh lebih sedikit. Pada tahun ini tercatat ada sekitar 2.658,31 hektare (Ha) lahan mineral yang terbakar, sedangkan lahan gambut tercatat mencapai 268,93 Ha.
"Lahan mineral lebih mendominasi luasan lahan yang terbakar di tahun 2021. Jika dibanding tahun sebelumnya lahan gambut lah yang mendominasi," jelas dia.
Baca Juga: 70 Hektare Lahan Terbakar, BPBD Sumsel Lakukan Ini Cegah Karhutla
2. Lahan perusahaan yang terbakar cepat tertangani
Pihaknya belum memastikan penyebab kebakaran baru-baru ini. Ia menyebutan, perlu upaya pemetaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah lahan tersebut sengaja dibakar.
"Untuk lahan perusahaan juga ada yang terbakar tapi sangat kecil. karena mereka sudah aktif melakukan penanganan sehingga cepat tertangani," jelas dia.
3. BPBD tetap siaga karhutla hingga November 2021
Kabid Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, pihaknya bersama tim satgas karhutla masih bersiaga memantau titik hotspot. Meski musim hujan telah memasuki wilayah Sumsel, pihaknya memprediksi kebakaran bisa terjadi suatu waktu.
"Kondisi bisa berubah sewaktu-waktu, dari panas terik tiba-tiba hujan dengan angin kencang. Bila berdasarkan prakiraan, musim hujan akan masuk pada Oktober. Namun kita tetap melakukan siaga hingga November," tutup dia.
Baca Juga: Warga Palembang Hirup Kabut Asap, BPBD: Karhutla OKI dan OI