Kabut Asap Kepung Palembang, Warga Diimbau Pakai Masker & Banyak Minum

Kabut asap mulai pekat dari pukul 04.00 - 07.00 WIB 

Palembang, IDN Times - Asap hasil dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Ilir (OI), disinyalir mulai menyebar ke kawasan Kota Palembang. Karena kondisi di sejumlah jalan kota Palembang, Rabu (4/9) sore, mulai dikepung kabut asap tersebut.

Pantauan IDN Times di lapangan, bau asap sudah begitu terasa saat memasuki malam hari, hingga waktu pagi hari. Kondisi ini cukup mengganggu penglihatan dan penciuman masyarakat yang beraktivitas pada pagi hari.

"Kabut asap ini kalau malam mulai terlihat meskipun tidak jelas. Namun di satelit sudah terdeteksi ada asap," Ungkap Kabid Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPB) Sumsel Ansori, Rabu (4/9), kepada IDN Times.

Ansori mengatatkan, hingga saat ini data wilayah yang terbakar terjadi di Kabupaten OKI seluas 25 hektare, OI 1,5 hektare dan Banyuasin 20 hektare. Kabut asap tersebut terbawa angin yang mengarah ke barat sehingga berdampak di Palembang.

1. Masih ada wilayah yang diselimuti karhutla

Kabut Asap Kepung Palembang, Warga Diimbau Pakai Masker & Banyak MinumIDN Times/Rangga Erfizal

Ansori melanjutkan, bahwa kabut asap yang berdampak di Palembang saat ini biasa terjadi menjelang malam hingga pagi hari. Suhu udara yang mendingin, menyebabkan kabut asap turun dan mengganggu aktivitas masyarakat khususnya di luar ruangan.

"Karhutla yang terjadi di Sungai Bungin masih banyak dan titik asapnya terpencar, sehingga perlu mesin pemadam yang banyak terutama alat suntik lahan gambut," ujar dia.

2. Kabut asap masuk Palembang akibat pengaruh angin berhembus dari Tenggara

Kabut Asap Kepung Palembang, Warga Diimbau Pakai Masker & Banyak MinumIDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, Kasi Observasi dan Informasi BMKG SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji menjelaskan, kondisi kabut asap yang masuk ke Palembang, dipengaruhi oleh angin yang berhembus dari tenggara dengan kecepatan 5-15 Knot (9-28 Km).

Bambang mengatakan, dari sumber satelit Lapan pada 4 September 2019, tercatat titik panas di wilayah sebelah tenggara Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen.

"Wilayah penyumbang asap ke Palembang yakni Pampangan, Tulung Selapan, Cengal, Mesuji dan Pematang Panggang. Jarak Pandang terendah pagi tadi tanggal 4 September 2019 yang tercatat di Bandara SMB II Palembang 1,2-1,5 Km dengan Kelembapan 90-96 persen dengan keadaan cuaca asap," Jelas dia.

Baca Juga: Kondisi Sumsel 2019, Diantara Ancaman Kekeringan & Bencana Karhutla 

3. BMKG sebut kabut asap di Palembang masih kategori sedang

Kabut Asap Kepung Palembang, Warga Diimbau Pakai Masker & Banyak MinumIDN Times/Rangga Erfizal

Bambang menuturkan, intensitas asap semakin menebal ketika masuk pagi hari sekitar pukul 04.00 WIB hingga 07.00 WIB. Hal itu dikarenakan labilitas udara yang stabil direntan waktu tersebut. Setelah Matahari terbit, keadaan udara akan relatif menjadi labil, sehingga partikel kering (asap) akan terangkat naik dan jarak pandang akan menjadi lebih baik.

"Kondisi udara saat ini tercatat masih dalam kategori sedang, dengan nilai 78-123 gram/m3, sedangkan Nilai Ambang Batas tidak sehat adalah pada 150 gram/m3. BMKG Sumsel mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransportasi pada rentang waktu 04.00-07.00 WIB, seiring potensi menurunnya jarak pandang dan senantiasa menggunakan masker, dan minum banyak air saat beraktivitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan," tutur dia.

Baca Juga: Faktor Angin, Karhutla di Wilayah Muba Menjalar ke Perbatasan Jambi 

4. Gubernur Sumsel juga merasakan Palembang mulai masuk kabut asap

Kabut Asap Kepung Palembang, Warga Diimbau Pakai Masker & Banyak MinumIDN Times/Rangga Erfizal

Terpisah, Gubernur Sumsel, Herman Deru membenarkan, bahwa kota Palembang mulai dimasuki kabut asap. Namun, dirinya belum mendapatkan laporan mengenai kondisi cuaca hari ini.

"Sampai sekarang tidak ada laporan tegas soal kabut asap. Kemungkinan seperti istilah BMKG sudah terjadi radiasi yang terurai dengan kondisi cuaca. Saat panas dia akan hilang," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya