Bupati Muratara Devi Suhartoni Minta Keluarga Besar Menahan Diri

Devi sebut pembunuhan sadis adik kandungnya sebagai takdir

Palembang, IDN Times - Bupati Musi Rawas Utara (Muratara), Devi Suhartoni, menyerahkan kasus pembunuhan adik kandungnya ke polisi. Devi berharap aparat penegak hukum bisa memberikan rasa keadilan atas kematian korban.

"Musibah ini takdir Allah, tinggal sabar-sabar aja," ungkap Devi, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga: Rumah Pelaku Pembunuhan Adik Bupati Muratara Dibakar Massa

1. Anggap kasus pembunuhan bagian dari takdir

Bupati Muratara Devi Suhartoni Minta Keluarga Besar Menahan DiriPemakaman adik kandung Bupati Muratara Abadi (Dok: istimewa)

Devi mengapresiasi langkah cepat polisi yang menangkap dua pelaku pembunuhan adiknya Abadi. Ia meminta pihak keluarga menahan diri, meski adik kandungnya dihabisi dengan sadis.

"Namanya musibah, takdir manusia macam-macam. Salah satunya takdir yang tidak lazim seperti ini. Permasalahan ini ada unsur hukum, dan kita pihak keluarga juga berserah diri ke ahli hukum," jelas dia.

Baca Juga: 2 Pelaku Pembunuhan Adik Bupati Muratara Akhirnya Ditangkap 

2. Minta keluarga dan masyarakat percayakan kasus hukum ke polisi

Bupati Muratara Devi Suhartoni Minta Keluarga Besar Menahan DiriIlustrasi korban pembunuhan (IDN Times/Sukma Shakti)

Devi akan memastikan wilayahnya tetap kondusif pasca kejadian tersebut. Dirinya meminta semua pihak untuk menahan diri.

"Kita semua harus aman dan damai. Kita serahkan ke kepolisian, karena mereka ahli di bidangnya," ungkap dia.

3. Kronologis pembunuhan adik Bupati Muratara

Bupati Muratara Devi Suhartoni Minta Keluarga Besar Menahan DiriIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan sadis menimpa adik Bupati Muratara. Abadi dibunuh saat rapat bersama tim pemenangan Kades. Korban diserang oleh dua pelaku menggunakan senjata tajam (Sajam) di bagian wajah, kepala, hingga perut.

Korban sedang melakukan pertemuan internal jelang pelaksanaan Pilkades di Desa Belani. Saat itu, dua pelaku bernama Arwan dan Ariansyah datang ke lokasi pertemuan. Diduga karena tak diundang dan bukan bagian dari tim internal, kedua pelaku diusir oleh korban. Pelaku yang kecewa langsung mengambil sajam dan menyerang korban.

Saksi mata yang melihat kejadian langsung berusaha menolong korban Abadi. Dirinya sempat dilarikan ke Puskesmas Bingin Teluk. Namun nyawa korban diinformasikan tidak tertolong atau meninggal dunia.

"Korban dalam kejadian ini ada dua orang. Satu meninggal dunia, dan satu lagi dalam perawatan," ungkap Kapolres Muratara, AKBP Koko Wardana.

Baca Juga: [BREAKING] Adik Bupati Muratara Tewas Dibacok Jelang Pilkades

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya