Bulog Sumsel-Babel Terima Pasokan Beras Thailand 12.000 Ton

Beras impor sebagai cadangan pemerintah dan stabilitas harga

Palembang, IDN Times - Perum Bulog wilayah Sumatra Selatan-Bangka Belitung (Sumsel-Babel) menerima sekitar 12.000 ton beras impor dari Thailand. Beras tersebut masuk secara bertahap ke gudang Bulog, sebagai upaya menambah cadangan beras.

"Beras impor tersebut dari Thailand dan ini masih dalam proses. Tahap pertama sudah masuk sebanyak 4.800 ton dan kedua dalam proses sebanyak 2.750 ton beras. Pasokan ketiga belum masuk," ungkap Pemimpin Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel, Mohamad Alexander, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga: Harga Cabai Merah dan Ayam di Padang Panjang Terendah Sejak Awal 2023

1. Beras impor menjaga stabilitas harga beras

Bulog Sumsel-Babel Terima Pasokan Beras Thailand 12.000 TonBulog impor 200 ribu ton beras hingga akhir Desember 2022. (dok. Perum Bulog)

Alexander menjelaskan, kebutuhan terhadap beras impor menjadi penting untuk menambah stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di areal Sumsel-Babel. Salain itu juga, beras impor dianggap bisa menjaga stabilitas harga beras medium di tingkat konsumen melalui kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)

"Untuk pengiriman beras impor ketiga yakni 4.450 ton. Sehingga total beras impor Thailand yang akan masuk ke wilayah Sumsel sebanyak 12.000 ton," jelas dia.

Baca Juga: Proram Stunting Picu Kenaikan Harga Telur di Sumsel, Kok Bisa?

2. Beras impor untuk cadangan Bulog

Bulog Sumsel-Babel Terima Pasokan Beras Thailand 12.000 TonIlustrasi bantuan sosial. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Beras impor juga dibutuhkan Bulog untuk buffer stock, lantaran stok beras di Bulog Sumsel-Babel dianggap tidak cukup. Pemerintah lewat Bulog tengah melakukan bantuan penyaluran pangan.

"Pemerintah melalui Bulog melakukan penyaluran bantuan pangan sehingga cadangan beras dialokasikan untuk 3 bulan (Maret, April, Mei)," jelas dia.

3. Beras impor disiapkan untuk kondisi darurat

Bulog Sumsel-Babel Terima Pasokan Beras Thailand 12.000 TonIlustrasi beras. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Selain itu, CBP juga digunakan untuk berjaga-jaga berbagai keperluan lainnya seperti bantuan bencana alam, non alam, bencana sosial, keadaan darurat, atau bantuan sosial.

"Penugasan tersebut tentu ada landasannya, sebagaimana tertuang dalam Perpres nomor 125 tentang penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah, di mana Bulog ditunjuk untuk mengelola CBP," tutup dia.

Baca Juga: Pasar Murah di Palembang Sepi Peminat, Kebanyakan Pembeli Justru ASN

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya