6 Hari Lahan Gambut di OKI Terbakar Tak Kunjung Padam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) terus terjadi. Sudah enam hari sejak api pertama terdeteksi membakar lahan gambut, kebakaran terus menjalar semakin luas.
Kepala Balai Pengendalian Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra, Ferdian Kristanto menerangkan, sampai hari ini pihaknya masih melakukan pemadaman dari darat maupun udara.
"Kita masih melakukan upaya pemadaman hari ke-6 di Desa Deling Pangkalan Lampam, OKI," ungkap Ferdian kepada IDN Times Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Ancaman Karhutla, 10 Hektare Lahan Gambut Terbakar di OKI
1. Tambah personel bantuan
Kebakaran yang meluas memaksa pihaknya menambah pasukan tim darat untuk membantu memadamkan api di wilayah gambut. Terbaru, Tim Manggala Agni dari wilayah Lahat diperbantukan ke OKI.
"Tiga regu Manggala Agni sudah berada di TKP," jelas dia.
Baca Juga: Sumsel Optimalkan Modifikasi Cuaca Selama 10 Hari Pancing Awan Hujan
2. Beberapa wilayah tidak terjangkau pemadaman darat
Dampak kebakaran dikhawatirkan dapat meluas lebih besar. Tim lapangan membutuhkan waktu lebih lama untuk memadamkan api, karena karena kondisi angin kencang yang sering berubah arah hingga menyulitkan visual tim darat.
"Pemadaman dari darat fokus untuk memastikan supaya api tidak terus merembet dan masuk ke dalam gambut. Dukungan helikopter Water Boombing juga sudah dilaksanakan untuk titik yang tidak terjangkau dari tim darat," jelas dia.
3. Luasan lahan yang terbakar belum dapat diprakirakan
Dari data peta sebaran hotspot (titik panas) milik Dinas Kehutanan Sumsel hingga 13 Agustus 2023, telah terjadi kebakaran mencapai 30 Hektare (Ha) di OKI. Jumlah tersebut diprakiran dapat terus membesar selama proses pemadaman dilakukan.
"Kami belum fokus estimasi luasan, masih pemadaman dulu ini. Kita antisipasi dengan menyekat supaya tidak melebar dan bertambah luas," tutup dia.
Baca Juga: PPIKHL Wilayah Sumatra Ingatkan Ancaman Kekeringan Gambut