Wawako Bakal Evaluasi Kesulitan Belajar Daring di Palembang

Minta orangtua dan guru bersabar

Palembang, IDN Times - Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda atau Finda, berjanji bakal mengevaluasi sekolah-sekolah yang mengalami kesulitan dan kendala melaksanakan sistem belajar dalam jaringan atau daring, saat penerapan Pendidikan Jarak Jauh alias PJJ.

"Kita mengikuti aturan belajar ini. Tadinya kalau Palembang zona hijau, mungkin (sekolah) kembali beraktivitas normal (tatap muka). Tapi kondisi memaksa sekolah online. Kalau ada yang susah (belajar online) coba nanti kita cek," ujarnya, Jumat (24/7/2020).

1. Penerapan PJJ merupakan keputusan Kemendikbud

Wawako Bakal Evaluasi Kesulitan Belajar Daring di PalembangIlustrasi belajar dari rumah (Istimewa)

Menurut Finda, secara pribadi dirinya juga khawatir apabila anak-anak yang rentan tertular COVID-19 harus melakukan kegiatan belajar tatap muka. Walau tak dapat dipungkiri juga pembelajaran lewat online mengalami banyak hambatan.

"Bagaimanapun, ini keputusan langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Anak-anak juga sudah berupaya belajar di rumah sejak enam bulan kemarin," kata dia.

Baca Juga: Panglima TNI: Warga Palembang Banyak Tak Menggunakan Masker 

2. Minta semua pihak memaklumi kondisi saat pandemik

Wawako Bakal Evaluasi Kesulitan Belajar Daring di PalembangPembeljaran Jarak Jauh atau sekolah daring (Dok. IDN Times)

Ia menerangkan, belajar daring merupakan langkah terbaik saat ini. Selain untuk mengurangi pertemuan, PJJ bisa menekan penyebaran COVID-19 dan tak membuat klaster penularan baru dari institusi pendidikan.

"Kami mohon orangtua, guru, dan wali murid, memaklumi kondisi yang ada. Walau tampak tidak menyenangkan, dan saya prihatin dengan yang mengalami kesulitan. Tapi hal terpenting adalah anak-anak tetap diawasi dengan baik," terangnya.

3. Sistem luring diperbolehkan asal sekolah menjamin keamanan

Wawako Bakal Evaluasi Kesulitan Belajar Daring di PalembangIlustrasi belajar di rumah. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Fitri mengimbau pihak sekolah tidak memaksakan siswa membeli buku baru agar tidak menyulitkan. Sebab kondisi saat ini, materi tugas sudah dibagikan secara online.

"Mengenai aturan (luring) bagaimana kebijakan tepat, kita bakal evaluasi kekurangannya. Saya mempersilakan (luring) asal sekolah jamin area tersebut tidak ada penyebaran dan terjadi penumpukan. Kurangi kontak fisik, kalau ada perlu sebentar saja, atau sama sekali tidak perlu ke sekolah," tandas dia.

Baca Juga: Kabar Baik, Pemutihan Pajak Kendaraan di Sumsel Mulai 1 Agustus 2020 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya