Pemkot Palembang Target Genangan Air Tak Sampai 30 Cm
unsplash.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Hujan intensitas sedang hingga deras mengguyur Palembang sekitar satu jam lebih, Selasa (27/2/2024). Terpantau sejumlah jalan protokol tergenang akibat intensitas hujan yang turun. Beberapa kawasan rawan banjir juga mengalami kenaikan volume air di atas permukaan.
Salah satu area paling sering tergenang saat hujan turun yakni di Jalan Kapten A Rivai. Kawasan tersebut merupakan daerah padat kendaraan yang berada di tengah kota, serta merupakan lingkungan perkantoran pemerintahan.
Baca Juga: BMKG Imbau Lebih Dini Potensi Angin Kencang di Sumsel
1. Pemkot Palembang upayakan genangan air cepat surut
pixabay.comTak hanya masalah air tergenang akibat saluran air atau drainase yang sedikit dan membuat air sulit mengalir, Jalan Kapten A Rivai juga kerap menjadi titik kemacetan. Ruas jalan tak begitu luas dan berbagai transportasi pribadi maupun publik melintas, jadi masalah utama daerah tersebut ramai kendaraan.
"Setiap ada genangan air, kami berupaya agar ketinggian genangan ditargetkan tidak lebih dari 30 cm dan air ini cepat surut," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palembang, Ahmad Bastari, Selasa (27/2/2024).
Baca Juga: Ratusan Anak Sungai Musi di Palembang Lenyap, Lahan Rawa Juga Hilang
2. Pemkot rangkul komunitas untuk mengatasi genangan air di Palembang
pixabay.comPemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus berupaya mengatasi genangan air yang terjadi akibat turun hujan dengan menggandeng komunitas dengan membentuk serta merangkul tim peduli banjir dan peduli alam.
"Kita rangkul dan berkolaborasi untuk antisipasi banjir dan genangan dengan Komunitas Masyarakat Peduli Sungai, Peduli Banjir dan Lingkungan Kota Palembang ini," kata dia.
3. Pemkot upayakan mengurangai intensitas waktu genangan air terjadi di Palembang
pixabay.comLangkah tersebut dilakukan untuk mengurangi waktu genangan, ketinggian genangan, dan luasan genangan air. Sebab apabila menargetkan nol genangan di Palembang, hal itu tidak bisa terjadi.
"Dalam mengurangi genangan berdasarkan waktu misalnya semula dua jam, lalu akan berkurang menjadi satu jam setelah hujan, lalu dengan luas genangan kita antisipasi tidak masuk ke rumah warga. Itu yang kita berkolaborasi mengendalikan, tidak bisa hanya satu pihak," timpalnya.
4. Pemkot Palembang harap lewat komunitas masyarakat ikut edukasi
rain/pexels.com/Nur Andi RavsanjaniKepala Bidang Sumber Daya Air Irigasi dan Limbah (SDA IL) Dinas PUPR Palembang, Marlina Sylvia menambahkan, tujuan merangkul komunitas adalah untuk bersinergi bersama masyarakat dan tak hanya dari pemerintah.
"Satu komunitas ada 20 anggota didalamnya yang akan berkolaborasi dengan PUPR. Pembentukan komunitas ini jadi indikator keberhasilan sosialisasi yang dilakukan dari awal tahun sampai dengan akhir tahun, serta menghasilkan masyarakat teredukasi, paham mengenai banjir dan penanganan genangan," jelas dia.
Baca Juga: Banjir dan Macet Langganan saat Hujan Turun Di Palembang
