Pemkot Palembang Klaim Pengelolaan Dana COVID-19 Berjalan Maksimal

Serapan anggaran sudah terpakai Rp50 miliar

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengklaim sudah menggunakan anggaran COVID-19 secara baik, dengan pengelolaan dana yang diberikan kepada pihak terdampak atau berhak menerima.

"Sejauh ini pengelolaan data penggunaan anggaran COVID-19 sudah cukup bagus. Penggunaan anggaran memang benar-benar untuk penanganan COVID-19 dan dampaknya," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa, Selasa (10/11/2020).

1. Akan ada bansos tambahan senilai Rp6-9 miliar

Pemkot Palembang Klaim Pengelolaan Dana COVID-19 Berjalan MaksimalWali Kota Palembang Harnojoyo di Kantor Pemerintah Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Ia memastikan, pagu anggaran penanganan COVID-19 senilai Rp100 miliar dari refocusing setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga Oktober 2020, baru terpakai sekitar Rp50 miliar.

"Dana termasuk bansos, dan dalam waktu dekat akan kembali memberikan bantuan sembako lagi. Sekarang sedang validasi data, setidaknya butuh tambahan Rp6-9 miliar," kata dia.

Baca Juga: 30 Ribu UMKM di Palembang Terkena Dampak Pandemik COVID-19

2. Wacana pengiriman bansos akan disalurkan lewat Gojek

Pemkot Palembang Klaim Pengelolaan Dana COVID-19 Berjalan MaksimalSekda Palembang, Ratu Dewa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dewa menuturkan, teknis penyaluran bantuan sosial ke depan akan ada perubahan. Jika selama ini penyaluran dilakukan Babinsa dan tim Satgas, maka selanjutnya bakal melibatkan Gojek.

"Nanti mungkin akan disalurkan lewat Gojek," ungkapnya.

3. Pemkot validasi data jumlah warga miskin baru

Pemkot Palembang Klaim Pengelolaan Dana COVID-19 Berjalan MaksimalKantor Wali Kota Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berdasarkan data yang Pemkot terima, jumlah terkini miskin baru di Palembang bersifat fluktuatif. Menurut Dewa, ada kemungkinan jumlah warga miskin berkurang setelah bantuan dari Presiden untuk 24 ribu UMKM. Meski baru sekitar 2.200 pelaku usaha yang mendapatkannya.

"Sekarang sedang validasi data miskin baru yang sebelumnya sekitar 94 ribu, apakah berkurang atau bertambah, masih dihitung," tambah dia.

4. Penanganan COVID-19 sudah terlaksana sejak Maret 2020

Pemkot Palembang Klaim Pengelolaan Dana COVID-19 Berjalan MaksimalIlustrasi jalan di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Palembang, Zulkarnain menambahkan, Pemkot Palembang sudah melakukan refocusing anggaran sejak Maret lalu untuk penanganan COVID-19.

"Meski Rp100 miliar itu tidak dalam bentuk cash semuanya, karena itu dari refocusing. Tetapi yang sudah digunakan ada 50 persenn," jelasnya.

Sementara untuk dana penangangan COVID-19 lebih banyak dipakai untuk jaring pengaman sosial seperti sembako dan bidang kesehatan. Sedangkan alokasi kesehatan di antaranya untuk pembelian alat kesehatan, serta kegiatan antisipasi dan penanganan dampak penyebaran.

"Termasuk kebutuhan pencegahan dan penanganan COVID-19, serta kebutuhan protokol kesehatan termasuk pengurusan pemakaman jenazah dan lainnya," tandas dia.

Baca Juga: Pemkot Palembang Terima 10 Ribu Obat Herbal COVID-19 Asal Tiongkok

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya