Jumlah Anak Kerdil di Palembang Naik Akibat Orangtua Merokok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Angka stunting atau kasus anak kerdil di Palembang mengalami peningkatan pada November 2022. Kenaikan kasus itu dipengaruhi gaya hidup orangtua yang tidak sehat seperti faktor asap rokok.
"Penyebab paling tinggi anak stunting karena orangtua merokok," ujar Sekertaris Tim Penanganan Percepatan Stunting (TPPS) Palembang, Artur Febriyansah, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: Sumsel Cegah Risiko Stunting dari Calon Pengantin
1. Ada 87 kasus stunting hingga November 2022
Berdasarkan data rekapitulasi Dinas Kesehatan (Dinkes) dan TPPS Palembang, jumlah penderita stunting mencapai 87 orang sejak Januari hingga November 2022.
"Terakhir Agustus 2022 ada 66 kasus, dan ditambah bulan ini 21 kasus. Keseluruhannya ada 87 kasus, bahkan bisa naik lagi hingga akhir tahun," kata dia.
Baca Juga: Palembang Tak Punya Data Anggota Keluarga Berisiko Stunting
2. Orangtua minim pengetahuan terkait stunting
Hasil identifikasi audit TPPS Palembang, masalah stunting banyak terjadi karena orangtua minim pengetahuan terkait tumbuh kembang anak, serta masih ada pernikahan dini tanpa memerhatikan kebutuhan gizi dan vitamin bagi ibu hamil.
"Pernikahan dini dalam arti selain menikah di usia belum matang, calon orangtua tidak memikirkan kebutuhan gizi yang bakal mencukupi saat anak masih dalam kandungan," jelasnya.
3. Pemkot Palembang cegah stunting melalui Puskesmas
Penanganan kasus stunting juga terus digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, dengan berinovasi dan intervensi pencegahan melalui Puskemas.
"Termasuk memberikan pelatihan kepada para calon orangtua agar kebutuhan anak terpenuhi, dan tidak menghambat tumbuh kembang anak sejak masih dalam kandungan," kata Kepala Dinkes Palembang, Fenty Aprina.
4. Intervensi penanganan stunting di Palembang
Berikut sejumlah intervensi penangan stunting yang dilakukan TPPS Palembang:
1. Konseling gizi seimbang
2. Pemberian makan bayi dan anak (PMBA)
3. Pemberian PMT (Biskuit, Susu)
4. Pemeberian makan 1 kali sehari dalam 6 bulan dari CSR bank BSI di Wiliayah Puskemas Taman Bacaan Sebrang Ulu II
5. Pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu.
Baca Juga: Sanitasi Tak Memadai Memicu Jumlah Anak Kerdil di Palembang