Harnojoyo Klaim Inflasi di Palembang Turun karena Kinerja TPID
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Wali Kota (Wako) Palembang Harnojoyo mengklaim Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berhasil mengatasi permasalahan inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa. Alhasil, angka inflasi November 2022 turun.
"Inflasi awal pekan November 2022 di Palembang turun menjadi 6,55 persen dari 6,71 persen," ujarnya dalam rapat inflasi bersama Kementrian Dalam Negeri, Tito Karnavian melalui Zoom di Rumah Dinas, Senin (7/11/2022).
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Palembang Naik Lagi Akibat Omicorn Varian XBB
1. Penurunan inflasi di Palembang ditopang program pasar murah
Harnojoyo bilang, presentase penurunan inflasi di Palembang didorong dari sektor transportasi, serta komoditas pangan seperti telur ayam ras, cabai merah, cabai keriting dan penurunan harga bawang merah dan putih di pasar tradisional.
"Turunnya inflasi tidak terlepas dari program TPID yang menggelar pasar murah akibat kenaikan harga BBM yang terjadi," kata dia
2. Penurunan harga komoditas hasil kinerja TPID melalui Administered Price
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang, Raimon Lauri mengatakan, penurunan harga sejumlah komoditas merupakan hasil kinerja TPID melalui Administered Price atau harga barang dan jasa sudah diatur pemerintah.
"Komoditas penyebab ekplansi penurunan harga rata-rata disumbang sejumlah bahan pokok yang turun harga cukup signifikan," timpalnya.
3. Penurunan inflasi dipengaruhi IHK Oktober 2022 mengalami deflasi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel), angka inflasi turun dipengaruhi Indeks Harga Konsumen (IHK) sejak Oktober 2022 mengalami deflasi atau kondisi penurunan harga barang dan jasa.
"Kondisi turun harga ini dipengaruhi masih berlangsungnya musim panen dan adanya peningkatan pasokan yang berlimpah," kata Kepala BPS Sumssl Zulkipli.
4. Deflasi secara mtm berada diangka minus 0,10 persen
Sedangkan untuk persentase deflasi secara month to month (mtm) diangka minus 0,10 persen dengan penurunan harga dominan terjadi pada beberapa komoditas sub kelompok makanan, minuman dan tembakau.
"Terutama pada cabai merah dan cabai rawit disusul dengan andil penurunan harga telur ayam ras serta bawang merah," kata Zulkipli.
Baca Juga: Sambut Akhir Tahun, Lampu Hias Tempat Rekreasi Palembang Diganti