Kasus COVID-19 di Palembang Naik Lagi Akibat Omicorn Varian XBB
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kasus COVID-19 di Palembang kembali mengalami lonjakan sejak awal November 2022. Kasus akibat varian XBB mulai menyerang Sumatra Selatan (Sumsel).
"Palembang menjadi kota dengan populasi tertinggi di Sumsel dengan penambahan kasus per hari capai 32 orang," ujar Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri, Senin (7/11/2022).
1. Pasien aktif terus mendapat pemeriksaan dokter
Berdasarkan data Dinkes, total kasus COVID-19 di Sumsel mencapai angka 83.259 kasus dengan rata-rata penyumbang harian diangka 30 kasus per hari di seluruh kabupaten/kota kemudian melonjak menjadi 50 kasus per hari.
"Lonjakan ini juga karena adanya dengan varian baru Omicron XBB. Kasus aktif saat ini, seluruh pasien ini masih dalam pemeriksaan," kata dia.
2. Belum ada intruksi pembatasan masyarakat saat kasus kembali naik
Yusri menyampaikan, sementara Dinkes Sumsel masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait penerapan pembatasan aktivitas di luar ruangan akibat lonjakan kasus kembali naik.
"Soal itu (pembatasan aktivitas) kami masih menunggu arahan pusat, yang jelas semuanya harus tetap patuh terhadap prokes," jelasnya.
3. Pasien COVID-19 pemulihan mandiri di rumah
Kendati kasus COVID-19 kembali melonjak, namun Yusri memastikan semua masyarakat terpapar COVID-19 di Sumsel masih menjalani pemulihan mandiri di rumah.
"Kondisi ini (kenaikan kasus) juga bisa dipengaruhi karena belum semua masyarakat menerima booster," timpal dia.
4. Vaksinasi booster di Sumsel baru 24 persen
Yusri mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi hingga dosis telah disarankan pemerintah. Sebab booster dinilai sebagai salah satu upaya preventif menekan angka COVID-19
"Untuk serapan vaksinasi dosis tiga di Sumsel baru terimplementasi 24 persen, harapannya agar masyarakat mau melakukan vaksinasi," jelasnya.
Baca Juga: Naik Lagi, Palembang Wilayah Paparan Kasus COVID-19 Tertinggi