Dampak Kabut Asap Berkepanjangan, Terjadi Penularan Virus dan Bakteri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akan berdampak sangat buruk apabila kondisi udara terus menerus dalam kualitas sangat tidak sehat. Bahkan dampak jangka panjang kabut asap dapat menurunkan imunitas, sehingga rentan mengalami sesak napas hingga infeksi pernapasan.
"Banyak orang dewasa sebagai penular, imunitas anak pun menurun. Sebagian besar penyebabnya dari penularan bakteri dan virus yang masuk ke dalam saluran pernapasan karena udara buruk," ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit dari Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) Palembang, Yudhi Setiawan, Rabu (27/9/2023).
Baca Juga: Pj Wako Palembang Sebut Kabut Asap Belum Ganggu Proses Belajar
1. Kasus ISPA capai 10.708 orang sepanjang September 2023
Berdasarkan data Dinkes Palembang, kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terus naik signifikan dan melonjak pesat. Sudah 10.708 orang mengalami ISPA sepanjang September 2023, dari bulan sebelummya hanya 9.367 kasus.
"Dalam satu bulan kenaikan kasus ISPA bisa lebih dari seribu," kata dia.
Baca Juga: Kualitas Udara Palembang Berbahaya, Polusi Terparah Sepanjang 2023
2. Angka ISPA di Palembang naik hingga 500 kasus dalam tiga hari
Sejak Agustus hingga September 2023, kenaikan penderita ISPA di Palembang sebanyak 451 kasus pada 1 September, 622 kasus di 4 September, kemudian kembali meningkat hingga 556 kasus pada 7 September. Data pada 11 September menjadi naik 652 kasus.
"Dalam jangka waktu tiga hari pada 14 September ISPA naik lagi hingga 546 kasus, dan terakhir tercatat di 21 September ISPA naik signifikan hingga 1.202 kasus," jelasnya.
3. Karhutla dan kemarau memengaruhi jumlah penderita ISPA
Yudhi mengatakan, kenaikan kasus ISPA di Palembang juga dipengaruhi kondisi kemarau yang berkepanjangan, sehingga daya tahan tubuh melemah dan tidak mampu mempertahankan kekebalan tubuh dari penularan virus maupun bakteri.
"Faktor ISPA meningkat juga diakibatkan perubahan cuaca (pancaroba). Kita harus menjaga kesehatan diri sendiri, anak maupun orangtua. Gunakan masker setiap hari dan hindari keluar rumah berlebihan," timpalnya.
Baca Juga: Mahasiswa Datangi Kantor Gubernur Sumsel Kritik Penanganan Karhutla