TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tahanan Pakjo Sempat Minta Uang untuk Pindah Sel dan Merasa Terancam

Keluarga tahanan Pakjo yang meninggal curiga ada kekerasan

Rusnawati (67) Orang tua tahanan yang meninggal di dalam Rutan Pakjo Palembang (Dok; istimewa)

Intinya Sih...

  • Keluarga curiga terhadap kematian Irohim, yang meminta uang sebelum meninggal karena merasa terancam di rutan Pakjo Palembang.
  • Keluarga menemukan luka memar di tubuh dan kepala Irohim setelah dimandikan, memperkuat dugaan bahwa Irohim mengalami kekerasan.
  • Kepala Rutan Klas I Palembang dan Kadiv Pas Kemenkumham Sumsel membantah adanya tindak kekerasan, menyatakan bahwa Irohim meninggal karena sakit.

Palembang, IDN Times – Kematian Irohim (22), seorang tahanan di Rutan Pakjo Palembang, menuai kecurigaan dari pihak keluarga. Rusnawati (67), ibu korban, mengungkapkan bahwa sebelum Irohim meninggal pekan lalu, ia sempat menghubungi keluarga dan meminta uang Rp350.000 untuk mengurus perpindahan kamar di rutan, mengaku bahwa nyawanya terancam.

"Sebelum meninggal dunia, anak saya sempat menghubungi kakaknya, meminta uang sebesar Rp350 ribu untuk mengurus pindah kamar karena merasa terancam," ujar Rusnawati, Selasa (13/8/2024).

1. Keluarga sempat kirimkan uang ke lewat aplikasi Dana

Menurut Rusnawati, Irohim menangis saat menelepon dan mengungkapkan bahwa hidupnya dalam bahaya. Kakaknya segera mengirimkan uang yang diminta melalui aplikasi Dana.

"Kakaknya langsung mengirim uang sebesar Rp350.000 seperti yang diminta almarhum," lanjutnya.

2. Temukan luka janggal di tubuh korban

Ilustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Namun, duka mendalam menyelimuti keluarga ketika mereka menerima kabar bahwa Irohim telah meninggal dunia. Ketika jenazah dimandikan, keluarga menemukan luka memar di tubuh dan kepala Irohim, yang semakin memperkuat dugaan mereka bahwa Irohim mengalami kekerasan.

"Yang tidak habis pikir, untuk apa mengirim uang jika akhirnya anak saya pulang dalam keadaan tak bernyawa. Kami menemukan luka-luka tersebut saat memandikan jenazah, dan itu membuat kami tidak terima atas kematian korban," jelas Rusnawati.

3. Kalapas bantah ada jual beli kamar

Ilustrasi meninggal (dok.ajjn net)

Menanggapi tuduhan ini, Kepala Rutan Klas I Palembang, David Rosehan, membantah adanya jual beli kamar di dalam rutan Pakjo dan menegaskan bahwa Irohim meninggal karena sakit, bukan karena kekerasan.

"Tidak benar itu. Jika memang ada, silakan dibuktikan, kepada siapa mengirim uang sebesar Rp350.000 itu. Kami di sini membangun integritas menuju wilayah bebas dari korupsi (WBK)," kata David.

Berita Terkini Lainnya