Rektor IBA Sesalkan Tudingan Istana Soal Politik Partisan Guru Besar
Guru besar turun karena ada yang tak beres di pemerintah
Intinya Sih...
- Rektor Universitas IBA Palembang mengecam tuduhan politik partisian dari Istana Negara terhadap kampus dan akademisi.
- Kritik disampaikan para guru besar untuk menilai kondisi bangsa, dengan mengeluarkan beragam kajian dari kacamata akademis.
- Rektor juga meminta aparat kepolisian untuk netral dalam Pemilu 2024 dan tidak menjadi alat negara untuk merusak demokrasi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Rektor Universitas IBA Palembang, Tarech Rasyid, mengecam pernyataan pihak Istana Negara yang menuding sikap kampus dan akademisinya sebagai bentuk strategi politik partisan. Menurutnya wajar saja kritik ini disampaikan para guru besar untuk menilai kondisi bangsa akhir-akhir ini.
"Sikap negara yang menegasikan nurani guru besar, akademisi, dan intelektual, menunjukan realitas dari gejala yang membahayakan keberlangsungan demokrasi dalam kondisi mencemaskan," ungkap Tarech kepada awak media, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga: Rektor IBA Palembang Kritisi Bansos untuk Kepentingan Elektoral