TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahan Terbakar di Sumsel pada Agustus Melonjak, Terluas di Muba

Lahan mineral dominasi luasan lahan terbakar di Sumsel

Pemadaman api dan asap akibat Karhutla (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya Sih...

  • Total lahan terbakar: 2.948 ha
  • Total lahan gambut: 1.364 ha
  • Total lahan mineral: 1.548,1 ha
  1. Muba: 1.702 ha (gambut 1.167,1 ha dan mineral 534,9 ha)
  2. Musi Rawas Utara (Muratara): 311,5 ha (gambut 22,8 ha dan mineral 288,7 ha)
  3. Banyuasin: 189,4 ha (gambut 14 ha dan mineral 175,4 ha)

Palembang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mencatat, jumlah kebakaran lahan di Sumsel melonjak pada periode Agustus 2024. Area lahan terbakar terluas ada Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dengan 1.446 hektare (aa).

"Jumlah tersebut mendominasi kebakaran di Sumsel," ungkap Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Selasa (17/9/2024).

Baca Juga: Penanganan Karhutla di Sumsel Terbantu Guyuran Hujan

1. Gambut mendominasi luasan lahan terbakar di Muba

Sudirman mengatakan, jumlah luasan lahan di Muba yang terbakar sepanjang Januari-Agustus mencapai 1.702 ha atau separuh luasan lahan terbakar di Sumsel. Menurutnya ada dua lahan yang terbakar, yang terdiri dari vegetasi gambut dan mineral. 

"Muba menjadi wilayah dengan luasan lahan gambut terbakar mencapai 1.167,1 ha. Sedangkan Mineral mencapai 534,9 ha," jelas dia.

2. Total luasan kebakaran lahan di Sumsel beberapa tahun terakhir

Secara total jumlah luasan lahan yang terbakar di Sumsel mencapai 2.948,1 ha pada periode Januari-Agustus 2024. Jumlah tersebut masih didominasi lahan mineral yang terbakar mencapai 1.548 ha dan gambut mencapai 1.364 ha.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama dengan kebakaran di tahun 2023 sebesar 4.162,3 ha dan di 2019 mencapai 12.412,5 ha, jumlah tersebut masih terbilang rendah. Namun, jika dibandingkan pada periode 2020 sebesar 834,4 ha, lalu 2021 sebesar 2.003,2 ha dan 2022 sebesar 2.769 ha, jumlah kebakaran tahun ini dianggap lebih besar.

"Kita berharap tahun ini tak lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat puncak kemarau sudah terlewati pada akhir Juli-Agustus," jelas dia.

3. Pemkab Muba klaim sudah upayakan pencegahan

Helikopter pemadaman karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

PJ Bupati Muba, Sandi Fahlepi membenarkan kebakaran yang terjadi di Muba masif, tahun ini. Dia mengaku telah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mencegah kebakaran tak kembali meluas.

"Dan saya sudah tekankan kepada Kalaksa BPBD Muba untuk berbuat yang terbaik. Terkait anggaran penanganan, kami upayakan maksimal. Kami masih ada anggaran di BTT (bantuan tak terduga) kalau memang harus dipergunakan bisa kami pakai untuk itu," ungkap Sandi.

Baca Juga: Formasi Dokter Spesialis di Sumsel Kosong Pelamar

Berita Terkini Lainnya