TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinkes Sumsel Mulai Salurkan Vaksin Inovac Dari Kemenkes

Vaksin disalurkan lebih cepat dari jadwal awal

Vaksin INAVAC karya Unair. Dok. Humas Unair.

Intinya Sih...

  • Dinkes Sumsel terima vaksin Inavac lebih sedikit dari yang diajukan, hanya 1.665 vial atau 8.325 dosis.
  • Kemenkes RI kirim dosis vaksin ke Palembang lebih cepat karena meningkatnya kasus COVID-19, padahal sebelumnya dijanjikan pada Januari 2024.
  • Pembagian vaksin Inavac berbeda-beda jumlahnya setiap daerah di Sumsel, dengan alokasi terbanyak untuk Palembang yaitu 820 vial atau 4.100 dosis.

Palembang, IDN Times - Dinas Kesehatan Sumatra Selatan (Dinkes Sumsel) menerima vaksin Inavac untuk penanganan COVID-19. Hanya saja, vaksin yang diterima lebih sedikit dari jumlah yang diajukan sekitar 1.700 vial atau 8.500 dosis.

"Jumlah vaksin yang dikirimkan sebanyak 1.665 vial atau 8.325 dosis. Vaksinnya sudah tiba di Palembang dan akan didistribusikan ke 17 kabupaten maupum kota di Sumsel," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ferry Yanuar, Rabu (28/12/2023).

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Unsri Jelaskan Sebab COVID-19 Muncul Lagi

1. Palembang paling banyak dapat vaksin

Vaksin INAVAC karya Unair. Dok. Humas Unair.

Meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Palembang membuat Kemenkes RI segera mengirimkan dosis vaksin untuk masyarakat. Padahal, sebelumnya Dinkes Sumsel menjanjikan akan mengirim vaksin pada Januari 2024 mendatang.

"Dari jumlah yang dikirimkan, alokasi untuk Palembang paling banyak mencapai 820 vial atau 4.100 dosis," beber dia.

Baca Juga: 2 Pasien Positif COVID-19 di Palembang Sudah Sembuh

2. Pembagian vaksin Inavac per daerah

UNAIR menyuntikkan vaksin Inavac kepada masyarakat, Kamis (17/8/2023). (IDN Times/Khusnul Hasana).

Ferry mengatakan, pembagian vaksin Inavac berbeda-beda jumlahnya setiap daerah. Untuk Lahat dan OKU Selatan akan menerima sekitar 100 vial. Lalu OKI 85 vial, Muara Enim 65 vial, serta OKU dan OI 60 vial.

Sedangkan untuk Pagar Alam dijatah sekitar 50 vial. Kemudian Mura, OKU Timur dan Prabumulih 40 vial, kemudian Banyuasin 35 vial.

"Selanjutnya untuk Muba, PALI, dan Muratara masing-masing 30 vial dan Empat Lawang 20 vial," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya