TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dendam Upah Dipotong, Motif Pelaku Bunuh Ibu Anak di Palembang

Pelaku pembunuhan ibu anak di Palembang sembunyi di TKP

Pelaku Suganda (tengah) saat diamankan Tim Satreskrim Polrestabes Palembang (Dok: istimewa)

Intinya Sih...

  • Pelaku pembunuhan mengakui perbuatannya karena dendam terhadap korban akibat masalah gaji yang tidak sesuai kesepakatan.
  • Korban tewas setelah pelaku menyerang dengan pisau dan besi, diikuti dengan pelarian pelaku hingga ke area sekitar TKP.
  • Barang berharga milik korban tidak hilang, menunjukkan motif pembunuhan bukanlah untuk mencuri.

Palembang, IDN Times - Pria bernama Suganda, pelaku pembunuhan ibu dan anak di kawasan Macan Lindungan, Palembang, tak dapat berkilah usai ditangkap aparat kepolisian. Dirinya mengakui semua perbuatannya karena dendam terhadap korban.

"Saya mau minta gaji seperti mau ngemis. Saya jadi kesal dan dendam," ungkap Suganda, Selasa (16/4/2024).

Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Ibu Anak di Palembang Tertangkap di Rawa

1. Gaji pelaku dipotong atasan

Pemakaman korban pembunuhan ibu dan anak di Palembang (Dok: istimewa)

Kekesalan itu memuncak tak kala ayah pelaku datang meminta gajinya ke suami korban yang menjadi atasannya dalam pembuatan tanaman hias. Atasannya tersebut hanya memberi uang Rp1,5 juta di luar kesepakatan awal pembuatan taman sebesar Rp2,5 juta.

"Ada borongan pohon, tadinya dijanjikan Rp2,5 juta. Tapi waktu bapak saya minta cuma dikasih Rp1,5 juta," beber dia.

Baca Juga: Suami Korban Pembunuhan di Palembang Berharap Pelaku Ditangkap

2. Pelaku sempat cekcok dengan korban

Pemakaman korban pembunuhan ibu dan anak di Palembang (Dok: istimewa)

Mendapat kabar tersebut, Suganda yang berada di Pekanbaru langsung pulang ke Palembang untuk mencari suami korban Anung Kurniawan (41). Saat kejadian, Anung tak berada di TKP. Pelaku pun hanya bertemu dengan  korban Wasila (41) hingga terjadi cekcok, dan pelaku menyerang menggunakan pisau serta besi.

Melihat keributan tersebut, korban Farah Atika Aliya (16) menelepon ayahnya agar segera pulang. Merasa terancam, pelaku pun mengejar korban dan turut menghabisi korban Farah di dalam kamar.

Pelaku mengaku sempat menyadari kedatangan suami korban ke rumah tersebut. Dirinya yang masih berada di dalam kamar langsung melarikan diri melalui jendela. Dia sempat bersembunyi di areal sekitar TKP hingga pukul 18.00 WIB, sebelum kabur menuju kawasan Sukarami. 

"Karena sudah ramai orang, saya tidak berani menyerangnya (suami korban). Akhirnya saya kabur keluar. Saya lari ke arah perumahan kosong yang ada di dekat situ. Sekitar jam enam sore baru keluar dari sana," jelas dia.

Berita Terkini Lainnya