TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Baru 1,3 Juta Pekerja di Sumsel yang Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Padahal total angkatan kerja berjumnlah 3 juta orang

BPJS Ketenagakerjaan resmi merilis Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program (LK-LPP) Tahun 2023. (dok. BPJS Ketenagakerjaan)

Intinya Sih...

  • Hanya 43 persen dari 3 juta angkatan kerja di Sumatra Selatan yang terlindungi dalam jaminan sosial ketenagakerjaan.
  • BPJS Ketenagakerjaan Sumsel akan mendorong perusahaan untuk aktif mendaftarkan pekerja, dengan target meningkat menjadi 50% pada tahun 2025.
  • Strategi peningkatan partisipasi melalui ekosistem desa, pasar, UKM, dan sektor informal dengan dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait.

Palembang, IDN Times - BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagsel mencatat bahwa dari total 3 juta angkatan kerja di Sumatra Selatan, baru sekitar 43 persen yang terlindungi dalam jaminan sosial ketenagakerjaan. Jumlah ini ditargetkan meningkat pada tahun 2025.

"Baru sekitar 1,3 juta pekerja yang mendapat jaminan sosial," ungkap Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumsel, Muhyidin, Jumat (2/8/2024).

1. Targetkan 1,5 juta pekerja terlindungi BPJS Ketenagakerjaan di 2025

Muhyidin menjelaskan bahwa pihaknya akan mendorong perusahaan di Sumsel untuk lebih aktif dalam mendaftarkan pekerja mereka.

"Kita akan terus dorong agar semua pekerja di Sumsel dapat terlindungi," jelasnya.

Target tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 50 persen secara bertahap. Untuk mencapai target ini, BPJS Ketenagakerjaan akan menggencarkan sosialisasi dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perusahaan di Sumsel.

"Di tahun 2025, target kita ada 1,5 juta pekerja yang terlindungi," tambah Muhyidin.

2. Sasar sektor informal bergabung di BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan telah menyiapkan empat strategi untuk mendukung target ini. Pertama, fokus pada ekosistem desa dengan menggandeng perangkat desa dan pekerja bukan penerima upah seperti petani. Kedua, fokus pada ekosistem pasar yang mencakup para pedagang dengan harapan mereka ikut tergabung dalam BPJS Ketenagakerjaan.

"Ketiga, sektor UKM dan perusahaan yang menaungi para pekerja," jelasnya.

Wakil Kepala Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel, Hendra Elvian, menambahkan bahwa langkah berikutnya adalah mengedukasi para pekerja dan pengusaha yang beroperasi di Sumsel. Edukasi ini penting mengingat manfaat bagi pekerja dan pekerja non upah untuk melindungi diri dengan jaminan sosial yang mencakup manfaat asuransi kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.

"Kami menyadari bahwa tantangan terbesar dalam mencapai target ini adalah meningkatkan partisipasi dari sektor informal dan usaha kecil. Oleh karena itu, kami juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga terkait untuk memberikan insentif dan dukungan kepada sektor-sektor tersebut," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya