TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suporter Sriwijaya FC Bawa Keranda Jenazah ke Kantor Gubernur Sumsel

Suporter beberkan masalah internal Sriwijaya FC

Suporter Sriwijaya FC Bawa Keranda Jenazah ke Kantor Gubernur Sumsel

Intinya Sih...

  • Suporter Sriwijaya FC kecewa pada Pemprov Sumsel karena minim dukungan terhadap tim sepakbola.
  • Klub mengalami masalah internal seperti utang besar, kepemilikan saham, dan kekurangan dana kas.
  • Tim juga kesulitan mendapatkan sponsorship, kontrak pemain, dan membayar gaji pemain. Suporter meminta bantuan gubernur untuk menyelamatkan klub.

Palembang, IDN Times - Suporter Sriwijaya FC (SFC) menunjukkan rasa kecewa mereka ke Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) karena dinilai tak memberikan dukungan terhadap tim sepakbola kebanggan masyarakat.

Kekecewaan tersebut ditujukkan puluhan suporter dengan aksi ke damai Kantor Gubernur Sumsel, Senin (29/7/2024) sore. Mereka membawa Keranda Jenazah, sebagai simbol Sriwijaya FC sudah tiada.

"Kami ingin mengabarkan kepada Sekda dan Kadispora, Sriwijaya FC yang pernah mengharumkan Sumsel, pernah jadi double winner di tingkat nasional dan ditakuti di Liga 1, hari ini meninggal dunia. Innalillahi wainna ilaihi rojiun," ujar Ketua Umum Singa Mania, Yayan Hariansyah.

Baca Juga: Eksistensi Kopi Sumsel Melemah, Butuh Akselerasi Biaya Kredit

1. Sriwijaya FC berutang Rp40 miliar

Suporter Sriwijaya FC Bawa Keranda Jenazah ke Kantor Gubernur Sumsel

Kedatangan suporter ke Kantor Gubernur Sumsel ditemui oleh Pj Sekda Provinsi Edward Candra dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel, Rudi Irawan. Perwakilan Pemprov yang menemui suporter, karena Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi sedang Kunker ke Ogan Komering Ulu (OKU).

Yayan dalam orasinya menyatakan bahwa klub yang dibeli dengan APBD Sumsel berdasarkan persetujuan DPRD Sumsel, kini namanya sudah tenggelam. Dia juga merinci berbagai persoalan yang kini terjadi di tubuh Sriwijaya FC.

"Sriwijaya kini bermain di kompetisi Liga 2 dan kesulitan tembus Liga 1. Sriwijaya FC memiliki utang sebesar 40miliar, saham Sriwijaya FC dimiliki oleh PT Digi Sport sekitar 40 persen kemudian disomasi oleh Muddai Madang mengenai saham SFC yang diklaim 80 persen," jelasnya.

2. Sriwijaya FC hanya memiliki dana kas Rp3 juta

Suporter Sriwijaya FC Bawa Keranda Jenazah ke Kantor Gubernur Sumsel

Kemudian persoalan paling vital yang dialami Sriwijaya FC yakni tim saat ini tidak memiliki presiden klub, tidak memiliki manajer klub hingga Sriwijaya FC kini tak mempunyai dana kas.

"Bahkan dana kas manajemen Sriwijaya FC kini tersisa 3 juta," timpal dia.

Lalu tim dengan julukan Laskar Wong Kito belum mendapatkan sponsorship menghadapi pertandingan Liga 2. Bahkan, SFC belum mengontrak dan beli pemain untuk kompetisi musim depan.

"Tidak ikut pertandingan di Piala Presiden mendatang. Terakhir, masih menunggak gaji atau honor pemain," ungkapnya.

3. Suporter Sriwijaya FC khawatir tim turun kasta Liga 3

Suporter Sriwijaya FC Bawa Keranda Jenazah ke Kantor Gubernur Sumsel

Dia khawatir, permasalahan yang ada dalam Sriwijaya FC bisa membuat klub bubar atau terjun bebas ke Liga 3. Yayan juga meminta dukungan gubernur untuk membantu dan mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut.

"Karena gubernur adalah salah satu pembina Sriwijaya FC. Terutama mengingatkan kembali kepada BUMD dan perusahaan tambang yang ada di Sumsel untuk mengucurkan dana," kata dia.

Berita Terkini Lainnya