TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ratusan Anak Sungai Musi di Palembang Lenyap, Lahan Rawa Juga Hilang

600-an anak sungai di Palembang kering dalam 100 tahun

Banjir dan Macet Jadi Langganan saat Hujan Turun Di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya Sih...

  • 600 anak Sungai Musi di Palembang kering karena pembangunan infrastruktur yang memengaruhi kawasan rawa
  • Kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap analisis dampak lingkungan setelah perluasan infrastruktur
  • Penurunan jumlah rawa dari 7 ribu hektare menjadi 2 ribu hektare dalam 10 tahun terakhir berdampak pada banjir di Palembang

Palembang, IDN Times - Penyebab genangan air dan banjir di Palembang yang terjadi pasca turun hujan dengan intesitas sedang hingga deras, tak terlepas dari drainase atau saluran air yang tersumbat.

Apalagi kondisi lahan di Bumi Sriwijaya sudah banyak penimbunan, hingga berpotensi terhadap air Sungai Musi yang pasang dan naik ke daratan.

Belum lagi ratusan anak Sungai Musi lenyap dan kering karena pembangunan infrastruktur yang memengaruhi Palembang kehilagan kawasan rawa sebagai serapan genangan air.

Baca Juga: Banjir dan Macet Langganan saat Hujan Turun Di Palembang

1. Dahulu Palembang memiliki 726 anak sungai

Banjir dan Macet Jadi Langganan saat Hujan Turun Di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Palembang, Ahmad Bastari Yusak, mengakui sejak 100 tahun terakhir Kota Pempek telah kehilangan sekitar 600-an anak Sungai Musi.

"Kata ahli sejarah dan budayawan dulunya Palembang punya 726 sungai pada 100 tahun lalu, dan saat ini tinggal 114 sungai atau hilang 612 sungai," ujarnya, Minggu (25/2/2024).

Baca Juga: Air Sungai Musi Pasang, Warga Palembang Khawatir Mulai Banjir 

2. Pembangunan di Palembang berdampak pada kehilangan anak Sungai Musi

Banjir dan Macet Jadi Langganan saat Hujan Turun Di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Anak Sungai Musi berkurang akibat pembangunan kota yang kian pesat. Namun pemerintah daerah kurang memerhatikan analisis dampak lingkungan atau Amdal setelah proses perluasan infrastruktur.

Jumlah sungai yang berkurang di Palembang berdampak pada volume air yang tinggi dan sulit surut ketika hujan turun. Bahkan genangan air tak mudah mengalir mengakibatkan kondisi banjir dan air mudah masuk permukiman.

"Banyak sungai yang hilang karena air ini volumenya tetap. Hanya saja rumahnya yang berkurang sehingga masuk ke pemukiman, jalan, dan lainnya," jelasnya.

3. Dalam 10 tahun Palembang kehilangan 5 ribu hektar lahan rawa

Banjir dan Macet Jadi Langganan saat Hujan Turun Di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Guru Besar Universitas Sriwijaya (Unsri) Bidang Drainase Pertanian, Momon menambahkan, salah satu penyebab banjir di Palembang juga dipengaruhi karena jumlah rawa yang ikut berkurang setiap tahun.

"Jumlah rawa ini sebelumnya 7 ribuan hektare dan saat ini hanya tersisa 2 ribu hektare, atau rawa yang hilang 5 ribu hektare dalam 10 tahun terkahir," kata dia.

Berita Terkini Lainnya