Palembang, IDN Times - Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Vladimir Kasarski akan menjalani persidangan kasus pembobolan ATM di Palembang. Satreskrim Palrestabes Palembang menyerahkan berkas perkara ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel untuk tahap kedua.
"Diperkirakan satu sampai dua minggu berkas ini akan segera dilimpahkan ke pengadilan untuk menjalani sidang," ungkap Kasi Penkum Kejati Sumsel, Vanny Yulia Eka, Jumat (31/5/2024).
Menurut Vanny, pihaknya dalam hal ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan mempersiapkan surat dakwaan dan kelengkapan perkara ke Pengadilan Palembang.
"Saat ini tersangka dititipkan di Rutan Pakjo Palembang menunggu jadwal sidang," jelas dia.
Vanny menjelaskan, dari hasil pemeriksaan kepolisian tersangka Vladimir Kasarski dijerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 5 juncto 53 ayat 1 KUHP.
"Dirinya dikenakan ancaman penjara di atas lima tahun," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Vladimir Kasarski terlibat dalam pembobolan ATM milik Bank Sumsel Babel (BSB). Aksi Kasarski itu diketahui terjadi di salah satu ATM BSB di jalan Bambang Utoyo, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan IT II Palembang, Kamis (28/3/2024) sekitar pukul 02.00.
"Kejadian ini berawal dari laporan pihak bank. Tersangka kita tangkap di salah satu apartemen di Jakarta," ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono.
Kasus ini bermula saat tersangka mendatangi TKP untuk memeriksa mesin ATM. Dirinya menyiapkan laptop dan handphone untuk melakukan pembobolan, berkoordinasi dengan hacker asal Meksiko yang belum diketahui identitasnya. Sang hacker pun mengoperasikan laptop tersebut dari jauh.
"Modus operandi pelaku bekerja sama dengan hacker asal Meksiko yang saat ini sedang dilakukan pengembangan, tentunya berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri," jelas dia.
Usai menghubungkan laptop dan mesin ATM, tersangka Kasarski keluar dan menempelkan tulisan bertanda mesin rusak. Hal ini dilakukan untuk mengelabui masyarakat. Dirinya pun lantas menunggu proses pembobolan dari dalam mobil.
Namun, perbuatan yang dilakukan oleh tersangka Vladimir Kasarski diketahui oleh petugas keamanan di seputaran lokasi kejadian. Sehingga tersangka pun langsung melarikan diri.
"Motif kejadian karena kebutuhan ekonomi. Selain di Palembang, tersangka juga beraksi di Jawa Timur yang saat ini aparat kepolisian disana juga mencari tersangka. Tentu kita juga akan berkoordinasi," jelas dia.