Viral Kekerasan Anak Panti Asuhan di Palembang, Korban Ditampar Keras
Palembang, IDN Times - Media sosial dihebohkan dengan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh Ketua Panti Asuhan Fisabilillahi Al-Amin di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel).
Dalam video yang diunggah oleh beberapa akun Instagram lokal, pelaku yang diketahui bernama Hidayatullah itu mengumpat anak asuhnya di panti asuhan. Tak hanya itu, pelaku ringan tangan ke anak panti. Mereka hanya bisa pasrah menerima perlakuan kasar tersebut.
Dari beberapa cuplikan video yang beredar, tampak pelaku menampar serta menjewer beberapa anak menggunakan tangan kosong. Kekerasan yang dilakukan oleh Hidayatullah itu dikecam oleh warganet.
1. Pelaku langsung dijemput polisi setelah viral
Usai beberapa saat setelah video itu beredar, Hidayatullah ditangkap oleh Satuan Reserse Kiminal (Satreskrim) Polrestabes Palembang, Sabtu (25/2/2023) malam.
Kabar penangkapan ini dibenarkan oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Mokhamad Ngajib. Ia menjelaskan jika Hidayatullah ditangkap ketika berada di Panti Asuhan yang ia kelola di Jalan Mangkubumi, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang.
“Pelaku adalah Ketua Panti Asuhan. Tadi malam sudah ditangkap dan sekarang masih menjalani pemeriksaan,” ujar Ngajib, Minggu (26/2/2023).
2. Polisi selidiki motif pelaku aniaya korban
Saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Hidayatullah terkait motifnya menganiaya korban.
“Masih terus didalami, penyebabnya apa dan berapa korbannya,” jelasnya.
3. Istri ungkap suaminya sempat dirawat karena sakit
Rina istri Hidayatullah mengaku bahwa suaminya sempat mengalami gangguan jiwa dan menjalani perawatan. Setelah dirawat, Hidayatullah dinyatakan sembuh sehingga diperbolehkan pulang.
“Suami saya empat tahun sakit. Satu tahun ini baru bisa pulang dan sembuh. Tapi sifat tempramentalnya masih ada,” kata Rini.
Rina mengakui penganiayaan itu menimpa dua anak asuh mereka. Namun mereka pun sebelumnya sudah berdamai dengan orangtua korban.
“Suami saya itu suka tidak sadar apa yang dilakukannya. Tapi setelah kejadian baru sadar, dan biasanya minta maaf ke anak-anak,” ujarnya.
Dengan kejadian ini, Rina pun menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban serta masyarakat luas.
“Video itu memang direkam oleh anak asuh kami. Kejadiannya pada Rabu 2 Februari kemarin,” bebernya.
