Tragis, Siswa SD Meninggal Tersengat Listrik saat Bermain

- Dua siswa SDIT Harapan Mulia Palembang diduga tersengat listrik saat bermain di bawah tiang bendera sekolah, HFH meninggal dan HB masih dirawat
- Insiden terjadi setelah jam pulang sekolah, saksi mata melihat kedua korban bersama teman lainnya sedang bermain di halaman sekolah
- HFH meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit, sementara HB mengalami luka bakar di punggung dan masih dirawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya
Palembang, IDN Times – Dua siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Harapan Mulia, Palembang, berinisial HFH (12) dan HB (11) diduga menjadi korban sengatan listrik saat bermain di bawah tiang bendera sekolah. HFH meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit, sementara HB masih menjalani perawatan medis. Insiden ini terjadi pada Rabu (28/8/2024).
Kejadian tragis ini dibenarkan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kapolsek Ilir Barat I, AKP Heri. Menurutnya, kedua siswa tersengat listrik ketika sedang memegang tiang bendera. "Korban yang memegang tiang bendera berinisial HFH terpental diduga terkena arus listrik hingga meninggal dunia. Satu rekannya berinisial HB dalam perawatan," ujar AKP Heri pada Kamis (29/8/2024).
1. Saksi mata saksikan korban mencoba membenarkan tiang bendera

AKP Heri menjelaskan bahwa saksi mata di lokasi kejadian melihat kedua korban bersama seorang teman lainnya, berinisial R (12), sedang bermain di halaman sekolah setelah jam pulang. Saat itu, teman mereka membuka tiang bendera, mengubah posisi tiang sehingga menyentuh kabel listrik.
Mengetahui hal tersebut, HFH dan HB berusaha memasang kembali baut tiang ke posisi semula. Namun, tiang tersebut sudah teraliri tegangan listrik. "Kejadian terjadi di halaman sekolah sekitar jam pulang sekolah," tambah Heri
2. Satu korban masih di rawat di RS

HFH, yang merupakan warga Seberang Ulu (SU) I, meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit. Sementara, HB, warga Komperta Plaju, mengalami luka bakar di bagian punggung dan masih dirawat di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya.
"Salah satu korban dirawat di RS setelah mengalami luka bakar di bagian punggung," kata AKP Heri.
3. Pihak sekolah benarkan kejadian

Wakil Kepala Sekolah SDIT Harapan Mulia, Saharatua R, juga membenarkan adanya insiden tersebut. "Benar, siswa kami dari kelas 6 SD. Untuk kronologi kejadian masih kami pelajari bersama pihak kepolisian," jelas Saharatua.
Ia menyampaikan bahwa peristiwa ini terjadi setelah jam pelajaran berakhir dan mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kejadian tersebut. "Kami hari ini mendatangi rumah duka siswa kami tersebut (HFH), kami juga menyampaikan rasa belasungkawa. Untuk korban HB, informasi terakhir masih dirawat di RS Siloam Sriwijaya," ungkapnya.