Solidaritas Ojol Palembang: Jangan Sampai Ada Affan yang Lain
- Tunjukkan aksi solidaritas untuk rekan sesama ojol, mengekspresikan harapan agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan.
- Minta agar identitas pelaku pelindas Affan tidak disamarkan, meminta transparansi dalam penyelesaian kasus yang menimpa Affan Kurniawan.
- Ojol sering mendapat ketidakadilan di jalan, berharap kehadiran polisi benar-benar menjadi pelindung bagi masyarakat, bukan menindas mereka.
Palembang, IDN Times - Kematian Affan Kurniawan menyisakan duka mendalam bagi komunitas ojek online (ojol) di Palembang. Apa yang menimpa rekan seprofesi mereka di Jakarta itu, dinilai dapat terjadi juga di seluruh wilayah Indonesia yang lain jika aparat negara tetap berlaku semena-mena.
"Kita tidak ingin ada Affan-Affan lainnya di Indonesia. Kita hanya mencari nafkah," ungkap Koordinator Lapangan Aksi Solidaritas Pengemudi Ojol di Palembang, Mgs Adriansyah, Sabtu (30/8/2025).
1. Tunjukan aksi solidaritas untuk rekan sesama ojol
Adriansyah mengungkapkan harapannya agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan. Bagi mereka, jalanan adalah tempat mencari nafkah bukan untuk menumbalkan nyawa.
"Kami datang murni sebagai bentuk aksi solidaritas," ujar dia.
2. Minta agar identitas pelaku pelindas Affan tidak disamarkan
Hal serupa dikatakan Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan yang menyebutkan, aksi di Palembang bukan untuk menciptakan ketegangan melainkan bentuk solidaritas. Mereka meminta adanya transparansi dalam penyelesaian kasus yang menimpa Affan Kurniawan.
"Kami meminta pengungkapan kasus harus transparan dan jangan ada penutupan apapun terhadap pelaku oknum anggota Brimob tersebut. Ungkap identitas mereka, mulai dari nama hingga jabatan," jelas dia.
3. Ojol sering mendapat ketidakadilan di jalan
Asrul menuturkan, para pengemudi ojek online yang menggantungkan hidup di jalanan kerap menghadapi beragam risiko, mulai dari tindak kejahatan seperti begal hingga pencurian. Mereka pun berharap kehadiran polisi benar-benar menjadi pelindung bagi masyarakat, bukan sebaliknya menindas mereka.
"Kami hanya mencari nafkah di jalanan. Kami sering mendapat ketidakadilan, kami rawan dibegal, motor kami kerap dicuri, dan kami ingin hidup yang lebih layak," jelas dia.
