Palembang, IDN Times - Pembangunan underpass Simpang Rumah Sakit (RS) Charitas Palembang dimulai dengan pemeriksaan struktur tanah. Seiring dengan tahapan itu, penyusunan Detail Engineering Design (DED) juga memasuki finalisasi.
"Perencanaan pembangunan masih terus bergulir, finalisasi DED yang dimulai sejak Juni 2020," ujar Kasatker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatra Selatan (PJN 3 BBPJN Sumsel), Dadi Muradi, Minggu (21/2/2021).
Setelah DED selesai, Balai Jalan Nasional Sumsel ditugaskan mengontrol pekerjaan survei pengawasan struktur area dengan pengambilan sampel tanah untuk soil investigation.
"Jika DED tuntas, lanjut fokus investigastion soil. Tahap pengecekan struktur ini langsung di bawah tanggung jawab nasional karena masuk program strategis pusat," kata dia.
Dadi mengatakan, pembangunan underpass masih harus melewati serangkaian tahapan yang panjang. Setelah DED rampung, maka perlu dilengkapi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) dan pembebasan lahan.
"Pasti ada lahan yang harus dibebaskan seperti deretan ruko menuju Pasar Cinde, RS Charitas, dan tempat usaha yang berada di sana.Luas lahan yang diperlukan belum diketahui karena masih perencanaan," jelasnya.
Mengingat proses yang masih panjang, Balai Jalan Nasional Sumsel memastikan pembangunan underpass Simpang Charitas tetap dikerjakan. Namun dengan tahapan yang perlahan sehingga hasilnya maksimal.
Menyoal kapan waktunya, Dadi enggan memberikan kejelasan. Pembangunan fisik katanya berkaitan dengan anggaran Ppemerintah.
"Belum tahu kapan, nanti kami ajukan dulu. Itu tergantung dari keuangan APBN dan kesiapan lahan. Pembangunan fisiknya kami belum bisa pastikan. Tapi di tahun 2022, paling tidak kami berharap lahan sudah dibebaskan. Sama seperti flyover Simpang Sekip, bila lahannya belum siap maka belum bisa dibangun," tandas dia.