Ratusan Siswa SMK di Linggau Serang MAN 2, Dipicu Lapangan Basket

Kericuhan semakin memanas tatkala pelajar SMKN 3 melempar batu ke arah gedung sekolah. Kendati penyerangan ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun ada tiga pelajar terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka di kepala dan kaki. Diketahui saat kejadian, para pelajar MAN 2 saat itu diinformasikan tengah melakukan pengajian dalam kelas.

Pihak kepolisian dengan sigap datang ke sekolah dan kericuhan langsung dilerai. Para siswa tersebut kemudian diamankan di jalan depan MAN 2 Lubuk Linggau. Setelah dikumpulkan, seluruhnya dikawal kembali ke SMK Negeri 3 Lubuk Linggau.

Kapolsek Lubuk Linggau Timur AKP Rodiman mengatakan, dalam penyerangan tersebut melibatkan sekitar 140 pelajar SMK Negeri 3 Lubuk Linggau, terdiri dari 12 anak kelas XII, 96 pelajar kelas XI, dan 32 anak kelas X. Mereka kemudian diberikan pengarahan oleh Kasat Binmas AKP Subardi dan Kapolsek.

"Persoalannya gara-gara lapangan basket. Awalnya pada Selasa 18 November sore, ada anak MAN 2 Lubuk Linggau yang main di Lapangan Basket SMK Negeri 3 Lubuk Linggau," ujarnya.

Anak tersebut sempat bermain, lalu ditegur oleh guru SMK Negeri 3 Lubuk Linggau dan dijelaskan bahwa lapangan tersebut bukan tempat umum. Namun karena tidak boleh, anak MAN 2 Lubuk Linggau ada yang tersinggung. Salah satu pelajar itu, mengeluarkan kalimat yang tidak baik dan itu didengar oleh pelajar SMK Negeri 3.

"Makanya kemudian mengajak bertemu, hanya saja mengajak teman-temannya ke MAN 2 Lubuk Linggau. Tadi sudah dilakukan mediasi, sudah dilakukan pertemuan dan juga perdamaian. Sehingga masalahnya sudah diselesaikan,” jelas Kapolsek.

Kasat Samapta Polres Lubuk Linggau, AKP Subardi menambahkan, saat ini kondisi kedua sekolah sudah kondusif pasca dibubarkan.

"Mereka langsung kita suruh pulang ke STM (SMK 3) dan MAN 2 juga sudah disuruh masuk kelas," kata Subardi.

Subardi berharap kepada sekolah masing-masing untuk melakukan pengawasan dan meminta untuk siswa diabsen masing-masing.

"Sebagai efek jera nanti diabsen oleh pihak sekolah, masing-masing tidak boleh dulu keluar sekolah," tegasnya.