Porprov Lahat Ricuh, Wasit Sepak Bola Dipukul Pemain Asal Palembang

Kejadian berawal ketika pemain dari Palembang yang menggunakan jersey berwarna hijau bernomor punggung 21, diduga memukul kepala pemain OKU Selatan bernomor punggung 16 di menit ke-36. Kericuhan antar dua kesebelasan di pinggir lapangan tak dapat terelakan. Mulai dari pemain dan ofisial saling jual beli pukulan.

Namun saat memasuki babak injury time, terjadi handsball oleh pemain OKU Selatan di areal kotak penalti. Rupanya wasit yang memimpin pertandingan diduga tidak melihat pelanggaran itu, hingga terjadi protes dari tim kesebelasan Kota Palembang.

Seorang pemain asal Palembang memukul wasit hingga suasana akhir pertandingan semakin ricuh. Tim dari kesebelasan Palembang mengejar wasit tersebut. Namun wasit tidak tinggal diam. Ia sempat berupaya membela diri  dan melayangkan tendangan terbang ke salah satu pemain. Berhubung kalah jumlah, wasit akhirnya melarikan diri sembari dikejar oleh tim dari Kota Pelembang.

Pihak pengamanan dari TNI dan Polri cepat melerai kericuhan. Pertandingan sempat dilanjutkan kembali. Meski pertandingan berjalan sedikit panas, namun laga dimenangkan oleh tim OKU Selatan dengan skor 2-1.

Usai laga, pelatih tim asal Palembang, Sunari, tak bisa berkata banyak dengan situasi yang terjadi. Dia sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit yang dinilai berat sebelah. 

"Bisa lihat sendiri bagaimana di lapangan tadi. Seharusnya jelas itu handsball, tapi penonton nilai sendiri bagaimana," ujarnya.

Ketua Asosiasi Kota Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askot PSSI) Palembang, Ansori Thohir Roni bersama Sekretaris, Irwansyah, telah mengirim surat protes terkait kepemimpinan wasit kepada Ketua Asprov PSSI Sumsel hingga Ketua Pandis Porprov Sepak Bola.

"Kami menilai kepemimpinan wasit dan PP di lapangan tidak profesional, serta terindikasi keberpihakan kepada OKU Selatan dalam pertandingan sepak bola antara Palembang," jelasnya.

Pihaknya juga mengecam insiden yang melibatkan oknum penonton karena memukuli pemain di lapangan. Dia juga merasa bahwa wasit tidak adil karena memberikan tendangan penalti kepada OKU Selatan, dengan alasan bahwa pemain Palembang hanya menyentuh bola di titik 12 pas.

"Namun pada menit terakhir pertandingan, keputusan wasit tidak memberikan tendangan penalti karena pemain OKU Selatan terlihat melakukan handsball. Tim Palembang sangat dirugikan," tutupnya.