Istano Linduang Bulan, salah satu lokasi wisata yang ada di Sumatra Barat (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumatra Barat, Rina Pangeran berujar, pihaknya mengungkap belum bisa memprediksi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan. Bukan tanpa alasan, menurut Rina, wisatawan yang datang ke Sumatra Barat tidak melakukan reservasi terlebih dahulu. Karena hal tersebut ia tidak bisa memprediksi jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Sumatra Barat.
"Untuk event, kami tetap menyiapkan acara makan malam untuk akhir tahun nantinya. Semoga ini juga bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Sumbar," katanya.
Menurut Rina, informasi tentang prakiraan cuaca ekstrem akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Sumatra Barat nantinya.
"Semoga cuaca bersahabat, ramalan BMKG tentang cuaca ekstrem di liburan akhir tahun tidak mampir ke Sumbar. Sumbar adalah daerah rawan bencana, jadi mohon jangan di beritakan hal-hal seperti ini. Kita tahu, jika hujan lebat beberapa hari, jalan untuk masuk ke Sumbar atau Kota Padang bisa terganggu juga," katanya.
Menurutnya, wisatawan yang akan datang ke Sumatra Barat pastinya akan melihat kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanannya. Dikhawatirkan, dengan informasi cuaca ekstrem tersebut akan membuat wisatawan berpikir dua kali untuk datang ke Ranah Minang.