Pemkab Empat Lawang Siapkan 10 Hektar Lahan Bangun Sekolah Rakyat
- Pemerintah Kabupaten Empat Lawang mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat seluas 10 hektar untuk anak-anak kurang mampu.
- 258 calon siswa tingkat SMP dan SMA telah terdaftar untuk program pendidikan inklusif dengan fasilitas lengkap dan gratis.
- Pembangunan sekolah ini menunggu persetujuan pemerintah pusat, dengan harapan mulai menerima siswa bulan Juni dan beroperasi tahun depan.
Empat Lawang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Empat Lawang tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat yang bakal berdiri di atas lahan seluas 10 hektar. Inisiatif pendidikan gratis yang ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu ini rencananya berlokasi di Jalan Poros Tebing Tinggi - Pendopo Kabupaten Empat Lawang.
Sebanyak 258 calon siswa tingkat SMP dan SMA telah terdata untuk menjadi angkatan pertama program kebijakan Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial tersebut. Sekolah ini mengusung konsep pendidikan inklusif dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama serta pemenuhan kebutuhan pendidikan secara gratis.
1. Pembangunan gedung dimulai Juni 2025
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Empat Lawang, Eka Agustina mengatakan, proses pembangunan kini tinggal menunggu persetujuan akhir dari pemerintah pusat.
“Jika disetujui, pembangunan gedung akan dimulai bulan Juni nanti, dan harapannya tahun ini juga sudah bisa menerima siswa,” ujarnya, Senin (26/5/2025).
2. Fokus utama ditujukan kepada anak-anak dari keluarga miskin
Eka menambahkan, seleksi siswa serta perekrutan tenaga pengajar dilakukan langsung oleh pemerintah pusat guna memastikan penerapan standar pendidikan nasional secara maksimal dan tepat sasaran.
"Fokus utama tetap ditujukan kepada anak-anak dari keluarga miskin yang selama ini kurang mendapatkan akses pendidikan layak. Langkah ini juga dianggap sebagai strategi penting untuk memutus rantai kemiskinan di wilayah Empat Lawang," jelasnya.
3. Sekolah Rakyat ditargetkan beroperasi pada tahun depan
Di Sekolah Rakyat ini sendiri, nantinya para siswa tinggal membawa pakaian sehari-hari, karena semua telah disiapkan secara gratis. Meski demikian, para siswa akan diwajibkan untuk tinggal di asrama.
"Jika nantinya bulan Juni ini dilakukan MoU maka tahun depan Sekolah Rakyat ini sudah bisa dimulai. Sekolah Rakyat ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun depan," ungkap Eka.
