Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kota Palembang di Jembatan Ampera Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Pemasangan lift di Jembatan Ampera Palembang untuk menarik wisatawan ke Bumi Sriwijaya, menuai pro dan kontra di publik. Beberapa pihak mendukung, namun sebagian lainnya menolak inovasi pembangunan tersebut.

Salah satu pihak yang menolak tegas adalah Tim Ahli Cagar Budaya Sumatra Selatan (TACB Sumsel). Penolakan itu berdasarkan nilai sejarah dan keaslian struktur bangunan yang disebut tak mumpuni apabila dipasang lift.

"Jembatan Ampera merupakan bangunan bersejarah. Jika ada pemasangan lift bisa jadi merusak keaslian struktur, arsitektur, dan merusak citra bangunan sebagai landmark kota," ujar Ari Siswanto, anggota TACB Sumsel sekaligus dosen Teknik Arsitektur dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Rabu (16/11/2022).

1. Jembatan Ampera sebagai objek cagar budaya

Situasi pinggiran Sungai Musi bawah Jembatan Ampera (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pemerintah Kota (Pemkot) diminta melihat banyak sisi dari pemasangan lift di Jembatan Ampera. Mereka diminta tak hanya mengejar daya tarik wisatawan. Pemasangan lift harus dikaji sesuai Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB).

"Seperti apakah kebutuhan tempat parkir sudah terpenuhi apabila lift benar-benar dipasang? Kemudian ini dananya cukup besar, lihat juga nanti mengganggu lalu lintas atau tidak?" tanya dia.

2. Pemasangan lift di Jembatan Ampera Palembang sebagai kebijakan yang tidak tepat

Editorial Team

Tonton lebih seru di