Naufal, Putra Bupati Muaraenim: Ayah ke Jakarta Hanya Sebagai Saksi

Naufal mengungkapkan, terseretnya sang ayah hingga berurusan dengan lembaga antirasuah itu, karena ada yang menjebak. Hanya saja, Naufal enggan berspekulasi lebih jauh, siapa yang menjebak ayahnya tersebut. Pihak keluarga, sambung Naufal, menyerahkan seluruh proses hukum kepada KPK.

"Kami tidak mau membesar-besarkan. Kami menganggap kejadian ini dijebak. Kita tidak akan mengembangkan kasus lebih jauh, kita biarkan KPK menjelaskan lebih lanjut. Tetapi seperti yang tadi sudah dikatakan ini bukan OTT," ungkap dia.

Naufal menerangkan, memang dari kebanyakan informasi yang beredar, ayahnya dibawa KPK di beberapa lokasi, ada yang mengatakan di Lampung, Palembang dan Muaraenim. Padahal, saat tersebut ayahnya lagi melaksanakan rapat di Muaraenim.

"Saat dibawa (KPK) ayah masih di Muaraenim, tapi info yang beredar di Palembang. Saat dibawa, ayah sedang rapat mingguan di Bappeda Muaraenim dan hari ini sudah di Jakarta," terang dia.

Hingga Senin (2/9) sore, jelas Naufal, keluarga masih sempat berkomunikasi dengan Ahmad Yani. Bahkan, dia sempat ngobrol dengan sang ayah melalui telepon seluler (ponsel), saling bertanya kabar seperti biasanya.

"Saya sempat telponan sore sama ayah, biasa becanda, nanya kabar, ngomongin rapat," jelas dia.

Pantauan IDN Times di rumah pribadi  Ahmad Yani di Jalan Inspektur Marzuki nomor 2543/40, Palembang, Selasa (3/9), sejak pagi hari, rumah tersebut sudah ramai dikunjungi oleh kerabatnya.

Beberapa kali tampak silih berganti kendaraan memarkirkan kendaraannya di jalan yang ada samping rumah. Mereka menunggu beberapa saat, sebelum sang tuan rumah membukakan pintu masuk. Rumah dua lantai itu nampak sepi jika dilihat dari luar rumah. Tidak banyak aktivitas jika dilihat dari luar.

Selang beberapa saat, terlihat mobil Mitshubishi Expander meninggalkan kediaman Ketua DPC Partai Dmeokrat Muaraenim itu, berbarengan dengan seorang pria berbaju merah masuk ke dalam kediaman. Dua jam menunggu di depan rumah, pihak keluarga muncul dan memanggil awak media yang ada di sana untuk meluruskan kejadian.

Tetangga depan rumah Ahmad Yani, Nazarudin, saat ditemui mengaku tidak mengetahui kabar yang menyeret Bupati Muara Enim tersebut. Dirinya mengaku sudah lama tidak bertemu dengan Ahmad Yani.

"Memang itu rumahnya, cuma dia jarang di rumah, kalau pulang pasti ada mobil patwalnya. Saya juga sudah lama tidak ketemu," ujar dia.