Mentawai Dikeluarkan dari Daerah Tertinggal, Ini Alasannya
- Kabupaten Kepulauan Mentawai dikeluarkan dari daftar daerah tertinggal oleh Kemendes PDTT RI.
- Alasan termasuk kemajuan infrastruktur, tambahan kapal tol laut, dan perkembangan ekonomi serta pariwisata.
- IPM di Kabupaten Kepulauan Mentawai meningkat karena tunjangan khusus untuk guru yang mencapai miliaran rupiah.
Padang, IDN Times - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI menyatakan bahwa Kabupaten Kepulauan Mentawai dikeluarkan dari daftar daerah tertinggal.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Sumatra Barat, Medi Iswandi.
Salah satu alasannya, kata Medi, adalah adanya kemajuan infrastruktur di sana. "Seperti Trans Mentawai sudah ada. Walaupun belum selesai, tapi sudah menampakkan hasil saat ini," kata Medi pada Rabu (09/10/2024).
1. Kapal untuk tol laut di Kabupaten Kepulauan Mentawai juga bertambah
Selain itu, infrastruktur lainnya adalah sudah adanya tambahan kapal untuk tol laut di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
"Selain itu juga sudah selesai Bandara Rokot, tinggal maskapainya dan kami sudah diskusi dengan beberapa maskapai untuk menentukan bagaimana pola subsidi nanti," katanya.
2. Ekonomi dan pariwisata di Mentawai sudah menggeliat
Alasan lainnya Mentawai dikeluarkan dari daerah tertinggal adalah sudah menggeliatnya perekonomian. "Saat ini juga sudah ada beberapa kegiatan yang secara ekonomi. Pariwisata sangat menggeliat sekarang," katanya.
Meskipun begitu, menurut Medi untuk pertumbuhan pariwisata di Mentawai saat ini masih dibawa dari Kota Padang. "Hal itu sampai saat ini masih menjadi PR bagi kami," katanya.
3. Indeks Pembangunan Manusia Mentawai juga meningkat
Medi mengungkapkan, alasan lainnya adalah sudah meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Kepulauan Mentawai. "IPM ini meningkat selama ini karena kami berikan tunjangan khusus untuk guru," katanya.
Ia mengatakan, setelah ini pihaknya akan kembali mengubah tunjangan untuk guru tersebut dengan alokasi dana yang mencapai miliaran rupiah.
"Karena dalam 3 sampai 4 tahun ke depan alokasi nilainya sekitar Rp12 miliar. Kami akan ubah menjadi tunjangan guru untuk daerah terpencil," katanya.
