Mensos Risma Serahkan Santunan kepada Keluarga Korban KKB di Sumsel

11 Mei 2021, 16:07 WIB

Mensos RI, Tri Rismaharini (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan santunan kepada keluarga ahli waris Bharatu (Anumerta) I Komang Wira Natha, anggota Brimob Polda Sumsel yang gugur di Kabupaten Puncak, Rabu (28/4/2021) lalu.

Kedatangan Risma ke Palembang diakuinya sebagai perintah dari Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, mengunjungi keluarga Bharatu Komang sekaligus kunjungan kerja.

"Santunan ini untuk Bharatu Komang yang gugur di Papua. Beliau adalah korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua," ungkap Risma, Selasa (11/5/2021).

1. Bharatu Komang gugur sebagai Kusuma Bangsa

Mensos RI, Tri Rismaharini (IDN Times/Rangga Erfizal)

Risma menjelaskan, pemerintah pusat menyampaikan turut berbelasungkawa. Bharatu Komang dianggap sebagai pahlawan bangsa yang gugur di medan perang dalam operasi Nemangkawi.

Ia menyerahkan total bantuan sebesar Rp115 juta sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dan pendidikan anak, sekaligus pemberdayaan sosial.

"Mudah-mudahan ibu tidak menyerah, putra ibu telah menjadi Kusuma Bangsa," ujar dia.

2. Mensos sebut banyak warga Papua terdampak konflik KKB

Mensos Risma Triharini serahkan bantuan ke keluarga Bharatu Anumerta Komang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Risma menjelaskan, Kemensos tetap berupaya menyalurkan bantuan bagi masyarakat sipil di Papua yang terdampak operasi KKB. Apa lagi, selama ini banyak warga yang harus mengungsi.

"Sekolah terbakar, fasilitas pemerintah terbakar. Semua fasilitas dibakar atau dirusak di sana," ujar dia.

3. Risma berharap anak bangsa tidak bertikai

Mensos RI, Tri Rismaharini (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tak sampai di situ, Risma mengaku ingin meninjau lokasi ke Papua untuk menyalurkan bansos. Namun karena kondisi tidak kondusif, dirinya belum dapat melakukan kunjungan kerja ke Papua.

"Kepada segenap anak bangsa di tengah pandemik COVID-19 agar mementingkan persatuan NKRI, ketimbang kepentingan golongan dan kelompok," tutup Mensos.