Kasus Gagal Ginjal Akut Anak di Palembang Sudah 6 Orang

25 Okt 2022, 15:43 WIB

Ilustrasi penyakit gagal ginjal akut misterius. IDN Times/ istimewa

Palembang, IDN Times - Kasus gagal ginjal anak di Palembang bertambah menjadi enam orang. Ada dua anak telah meninggal dunia, satu anak dinyatakan sembuh, dan tiga anak lainnya masih dalam perawatan insentif di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.

"Pasien yang dirawat di sini sedang dalam penyelidikan epidemiolog untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka," ujar Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dari RSMH Palembang, Marta Hendry, Selasa (25/10/2022).

1. Ketiga pasien mengalami demam dan konsumsi obat sirop

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

RSMH Palembang yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai rumah sakit rujukan kasus gagal ginjal akut pada anak, sudah membentuk tim penanganan khusus dan ruang insentif perawatan pasien.

"Ketiga pasien yang masih dirawat ini keluhannya sama. Ada demam, muntah-muntah, sakit perut, dan tidak mengeluarkan urine setelah minum obat sirop penurun panas," kata dia.

2. Kasus meninggal dua orang anak akibat gagal ginjal

Ilustrasi penyakit gagal ginjal akut misterius. IDN Times/ istimewa

Tiga pasien gagal ginjal anak yang masih mendapatkan perawatan di RSMH merupakan warga Palembang. Sedangkan tiga kasus sebelumnya berasal dari Palembang, Kabupaten Lahat, dan rujukan dari rumah sakit Jambi.

"Tiga kasus kemarin, satu yang sudah sehat dari Lahat. Sementara yang dari Jambi dan Palembang meninggal dunia pada 19 Oktober setelah sepekan dirawat," jelasnya.

3. Obat-obatan yang dikonsumsi pasien diperiksa di laboratorium RS Bhayangkara Palembang

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain menyiapkan tim khusus menangani kasus gagal ginjal akut pada anak, RSMH Palembang juga melakukan hemodialisa yang merupakan terapi cuci darah. Mereka juga lakukan penyelidikan epidemiologi terhadap obatan-obatan yang dikonsumsi.

"Obat-obat akan dikirimkan ke laboratorium toksikologi di Laboratorium Forensik RS Bhayangkara untuk dicek. Sementara masyarakat jangan dulu memberikan obat-obatan sirop, jika ada keluhan langsung ke dokter spesialis anak," kata dia.