Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri Sampaikan Salam Perpisahan
Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Eko Indra Heri, mempersiapkan diri jelang kepindahannya ke Mabes Polri menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri.
Jenderal bintang dua tersebut berpesan kepada bawahannya agar selalu berbuat baik untuk nama Polri sebagai institusi, dan memberantas tindak kejahatan.
"Saya ucapkan salam perpisahan dan saya doakan semuanya yang ada di Polda Sumsel selalu sukses dengan mengukir prestasi membanggakan," ungkap Eko Indra Heri, Senin (30/8/2021) kemarin.
1. Eko yakin dengan kepemimpinan Kapolda baru
Eko juga berpesan kepada penggantinya terus berkontribusi untuk menekan angka kejahatan di Bumi Sriwijaya. Eko pun menilai, penggantinya nanti Irjen Pol Toni Harmanto merupakan pimpinan yang bijak dan mampu membawa institusi ke arah lebih baik.
"Saya sangat kenal baik dengan beliau. Saya yakin di bawah kepimpinannya, Polda Sumsel akan semakin berkembang hingga ke Polrestabes dan Polres jajaran," jelas dia.
2. Eko berikan penghargaan ke jajaran
Sebelum berpisah, Eko memberikan beberapa penghargaan kepada bawahannya di seluruh jajaran Polres. Eko menjelaskan, sinergi antara Polda dan Polres sangat baik. Pengungkapan kasus pun banyak dilakukan, termasuk penyelundupan benih lobster senilai Rp11 miliar.
"Saya di sini mengucapkan terima kasih atas kerja sama antara anggota hingga PNS jajaran Polda Sumsel, karena di sini saya ingin pamit pergi di tempat yang baru," beber dia.
3. Eko dimutasi lantaran prank Rp2 triliun
Eko digantikan oleh Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Toni Harmanto. Ia menjabat sebagai Kapolda Sumsel selama satu tahun lebih, tepatnya sejak 20 Mei 2021 lalu. Dalam waktu dekat, Polda Sumsel akan menggelar pisah sambut Kapolda lama dan baru.
Eko baru-baru ini viral lantaran mendapat prank saat menerima secara simbolis uang Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19 di Sumsel. Uang tersebut diberikan oleh anak mendiang Akidi Tio, Heriyanti. Uang yang dijanjikan tak pernah ada hingga sekarang.
Setelah diselidiki, uang yang ditunggu tak pernah tiba. Polda Sumsel melalui penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) masih memeriksa Heriyanti dan menangani kasus ini.
