Ini Alasan Nasdem Tunjuk Finda Sebagai Ketua DPD Palembang
Palembang, IDN Times - Fitrianti Agustinda atau Finda merupakan kader baru Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Belum satu satu tahun bergabung, Finda sudah dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Palembang.
Mantan kader PDI Perjuangan tersebut dipilih sebagai Ketua bukan tanpa pertimbangan. Sosoknya sebagai Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang menjadi alasan Nasdem memberikan kepercayaan jabatan ketua kepada dirinya.
"Finda diharapkan dapat mendongkrak elektabilitas partai," ungkap Sekretaris DPW Nasdem Sumsel, Syamsul Bahri, Jumat (21/10/2022).
1. Finda akan dinilai sebelum dimajukan sebagai calon Wali Kota
Finda menjadi salah satu calon Wali Kota (Wako) Palembang yang akan diusung Nasdem ke depannya. Hanya saja, dirinya meyakini dukungan Nasdem untuk Finda akan mempertimbangkan beberapa indikator.
"Kita lihat ke depan bagaimana kekuatan di 2024 semenjak kedatangan Finda. Kita akan survei pada Desember untuk menilai sejauh mana grade-nya (Finda)," jelas dia.
2. Rangkul kepengurusan sebelumnya cegah polemik
Syamsul membenarkan pergantian Ketua DPD menimbulkan polemik, namun hal itu diyakini tidak memengaruhi internal partai. Pihaknya berpesan agar Finda tidak meninggalkan gerbong lama dari kepengurusan ketua sebelumnya, Danu Mirwanto, yang ditunjuk juga sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD Nasdem Palembang.
"Status Pak Danu juga tetap sebagai anggota DPRD Palembang dari Partai Nasdem," jelas dia.
3. Pergantian dilakukan untuk kemenangan Nasdem
Tidak hadirnya Danu dalam penyerahan SK Finda menimbulkan spekulasi lain jika internal Partai Nasdem Palembang sedang tidak stabil. Namun kabar itu dibantah Syamsul, dan menyebut Danu sedang menjalankan dinas luar.
Syamsul menjelaskan, pemilihan Finda sebagai ketua sudah melalui mekanisme partai. Tidak ada penolakan dari ketua sebelumnya terkait pergantian yang dilakukan.
"Ini sudah dengan pertimbangan matang dan dengan kajian. Partai Nasdem ini kajiannya AD/ART, itu kajian kita. Partai kita ingin menang di 2024 dan perlu perubahan," tutup dia.
