Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Marapi Sumbar. Doc. IDN Times
Berdasarkan evaluasi data-data yang ada, maka secara umum aktivitas Gunung Marapi cenderung menurun dan relatif stabil terutama dalam dua minggu terakhir. Meski demikian, potensi terjadinya erupsi masih tetap ada sebagai pelepasan dari sisa energi untuk menuju kondisi kesetimbangan.
Jika tidak terjadi peningkatan pasokan magma kembali, maka erupsi yang dapat terjadi diperkirakan akan berskala kecil dengan potensi bahaya dari lontaran material letusan berada di sekitar puncak Gunung Marapi, khususnya dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
Untuk sebaran abu erupsi kata Muhammad Wafid, dapat terjadi sesuai dengan arah dan kecepatan angin. Namun demikian material erupsi yang jatuh dan sudah terendapkan di bagian puncak dan lereng Marapi, selama ini masih tetap berpotensi menjadi lahar saat bercampur dengan air hujan.
Oleh karena itu potensi bahaya dari aliran banjir lahar pada lembah, bantar aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak Marapi harus tetap diwaspadai.
"Termasuk juga dari gas-gas vulkanik beracun seperti gas CO2, CO, SO2, dan H2S tetap ada di area kawah dan puncak Marapi, juga harus diwaspadai," tutup Muhammad Wafid.