Palembang, IDN Times — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang memprakirakan sebagian besar wilayah Sumatera Selatan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir pada Minggu (19/10/2025/2025) hingga Senin (20/10) pagi.
Berikut IDN Times, merangkum kondisi cuaca di Sumsel.
Cuaca relatif cerah berawan pada pagi hari diperkirakan akan berubah cepat menjelang siang hingga sore. Awan gelap pembawa hujan mulai tumbuh di sejumlah wilayah, terutama di bagian barat dan tengah Sumatera Selatan seperti Lahat, Pagar Alam, Musi Rawas, Muara Enim, dan Musi Banyuasin.
“Potensi hujan disertai kilat atau petir serta angin kencang sesaat berpeluang terjadi pada sore hingga malam hari di sebagian besar wilayah Sumsel,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Sabtu (18/10/2025).
Suhu udara di wilayah Sumsel diperkirakan berkisar antara 16 hingga 33 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 63–100 persen. Kondisi ini menunjukkan udara lembap dan tidak stabil, yang mendukung pembentukan awan konvektif penyebab hujan petir.
Wilayah dataran tinggi seperti Pagar Alam dan Lahat akan terasa lebih sejuk dengan suhu minimum 16 derajat, sementara daerah pesisir dan perkotaan seperti Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir cenderung lebih hangat di siang hari.
BMKG mencatat, potensi hujan paling tinggi terjadi pada pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Hujan petir diprakirakan melanda beberapa kabupaten seperti Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Lahat, dan PALI, sementara Palembang, Prabumulih, dan OKU Raya mengalami hujan sedang.
Menjelang dini hari, intensitas hujan akan menurun menjadi ringan hingga berawan. Namun, kondisi jalan licin dan kabut tipis di beberapa wilayah tetap perlu diwaspadai oleh pengguna jalan.
Masyarakat diimbau untuk menghindari berteduh di bawah pohon atau papan reklame saat hujan petir, memastikan saluran air lancar untuk mengantisipasi genangan, mengatur aktivitas luar ruangan agar selesai sebelum sore, dan tetap memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG.