Caleg Nasdem Empat Lawang Bantah Usir Warga karena Kalah Nyaleg

20 Feb 2024, 16:06 WIB

Rangga Erfizal

Caleg Nasdem Empat Lawang Suprianto (Dok: istimewa)

Intinya sih...

Caleg Partai Nasdem, Suprianto, membantah dugaan pengusiran warga yang menempati tanah miliknya setelah kalah dalam pemilu.
Suprianto mengklaim tidak mengetahui adanya pengusiran tersebut dan menyatakan bahwa tanah tersebut milik kakak perempuannya.
Suprianto menyatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan masalah pribadi antara kakaknya dengan pihak yang menumpang, dan dirinya tidak bisa mencampuri masalah tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Empat Lawang, IDN Times - Caleg Partai Nasdem, Suprianto, angkat bicara terkait dugaan pengusiran seorang warga yang menempati tanah miliknya usai kalah dalam penghitungan suara sementara.

Suprianto membenarkan dirinya sebagai sosok dalam narasi yang beredar di media sosial. Hanya saja dirinya tidak mengetahui ada warga yang menumpang di tanahnya telah diusir akibat perolehan suara yang kecil.

"Saya tidak tahu sebenarnya permasalahan tersebut, itu hanya dibesar-besarkan Kades Talang Benteng dengan mengait-ngaitkan nama saya sebagai caleg," ungkap Suprianto, Selasa (20/2/2024).

1. Terlalu dibesar-besarkan

Caleg Empat Lawang melapor ke Polrestabes Palembang (Dok: istimewa)

Suprianto mengaku sudah mengenal Pihan, warga yang diusir dari tanah milik kakaknya tersebut. Hanya saja dirinya mengklaim tidak mengakomodir warga untuk memilih dirinya sebagai caleg.

"Tanah itu milik kakak perempuan saya. Karena tidak mau memilih saya saat pencoblosan jadi diusir. Yang mengusir kakak saya, makanya saya mau klarifikasi. Itu bukan saya yang mengusir, tapi dibesar-besarkan dalam pemberitaan," jelas dia.

2. Kakak caleg usir warga bernama Pihan

Rumah warga yang dibongkar lantaran ada caleg yang kalah (Dok: istimewa)

Dirinya mendapat sekitar 200 suara pemilih dalam pileg lalu. Namun pernyataan Kades Talang Benteng yang menganggap dirinya marah dan mengusir warga dinilai terlalu berlebihan.

"Yang diusir kakak perempuan saya itu sudah menumpang lebih dari 10 tahun di tanah itu, seharusnya secara etika bisa membantu saya. Tapi ini tidak, kakak saya marah karena dia tidak mendukung. Jadi menurut wajar jika kakak saya mengusir dan memintanya pindah ke lokasi caleg yang didukungnya," ungkap dia.

3. Suprianto pilih tak ikut campur

Pemilih disabilitas di Palembang menyalurkan suaranya di TPS 37 (IDN Times/Rangga Erfizal)

Suprianto mengatakan permasalahan tersebut murni persoalan pribadi antara kakaknya dengan pihak yang menumpang. Dirinya mengaku tak bisa mencampuri permasalahan tersebut.

"Bukan masalah kita kalah lalu marah, jadi itu semua tindakan inisiatif dari kakak saya. Kalau secara pribadi saya tidak marah, sekarang saya tidak ikut campur permasalahan itu karena sedang sibuk membuat laporan di Bawaslu Sumsel," tutup dia.