Fakta Baru Brigadir J; Ditembak dari Dekat oleh Banyak Orang

Pengacara kumpulkan keterangan dokter keluarga saat autopsi

Jambi, IDN Times - Kuasa Hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengaku telah memperoleh informasi terkait hasil autopsi.
Meski proses autopsi masih berlangsung hingga dua pekan ke depan di Jakarta, namun pihaknya telah menerima penjelasan penting tentang bagaimana kondisi Brigadir J tewas.

"Ini sudah saya konfirmasi, bukan lagi dugaan. Ini hasil konfirmasi ke pihak keluarga yang ditugaskan mengawasi proses autopsi. Begitu selesai autopsi langsung saya kejar informasi itu," ungkap Kamaruddin kepada IDN Times, Kamis (28/7/2022).

Dalam proses autopsi independen yang dipimpin tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dua perwakilan keluarga dari tenaga medis sudah dilibatkan. Hasilnya, diketahui banyak luka tembakan dari jarak dekat dengan cara menempelkan senjata api ke tubuh korban.

"Lubang itu ada di belakang kepala tembus ke hidung, leher tembus ke bibir, ada juga di leher, di dada, dan di tangan. Semua tembakan lurus menembus tubuh yang menandakan penembakan dari jarak dekat," ungkap dia.

Penembakan ini jelas membantah pernyataan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, jika Brigadir J tewas karena terlibat baku tembak. Peluru yang ditembak dari jarak 3-5 meter dinilai tak akan menembus tubuh melainkan bersarang di tubuh koban.

"Kenapa peluru bisa tembus (depan-belakang), karena dicolok (ditempelkan) senjata ke tubuh. Penembakan korban dari belakang dicolok, di leher juga dicolok. Semua tembakan lurus, hanya satu yang sedikit miring," ungkap dia.

Selain luka tembak, ada juga luka penyiksaan yang diterima Brigadir J. Luka-luka penyiksaan juga semakin terang benderang. Sebelum proses kematian, Brigadir J disebut menerima serangkaian penyiksaan berat.

"Pergelangan tangan sebelah kiri patah, jari manis patah. Kaki ada dua lubang di sebelah kanan. Kalau klaim (Mabes Polri) lubang di kaki kanan karena proses memasukan formalin, tapi kenapa ada juga di kaki kiri," ujar dia.

Keluarga kata Kamaruddin tinggal menunggu hasil autopsi secara resmi. Namun secara garis besar, Kamaruddin enggan menyebut lagi kematian Brigadir J akibat dugaan pembunuhan melainkan pasti pembunuhan. Dirinya meminta penyidik tidak setengah hati memeriksa kasus ini.

"Artinya pembunuhan ini dilakukan lebih dari dua orang. Kebenaran itu sudah tampak. Memang ada dua kepentingan membuka dan menutup kasus ini. Polri ingin melindungi institusinya, Presiden ingin membuka," tutup dia.

Baca Juga: Kadiv Humas Klaim Autopsi Ulang Brigadir J Buktikan Komitmen Polri

Baca Juga: 5 Jam Autopsi, Jenazah Brigadir Yosua Dimakamkan Lagi Secara Kedinasan

Baca Juga: Keluarga Kenakan Baju Hitam Tulisan #SaveBrigadirJ Saat Autopsi

Fakta Baru Brigadir J; Ditembak dari Dekat oleh Banyak OrangAmbulans membawa peti berisi jasad Brigadir J untuk dilakukan autopsi ulang di RSUD Sungai Bahar Jambi, Rabu (27/72022). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)
Fakta Baru Brigadir J; Ditembak dari Dekat oleh Banyak OrangApel Persada atau upacara pemakaman Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai autopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022). (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)
Fakta Baru Brigadir J; Ditembak dari Dekat oleh Banyak OrangApel Persada atau upacara pemakaman Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J usai autopsi ulang di RSUD Sungai Bahar, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (27/7/2022). (IDN Times/Deryardli Tiarhendi)

Baca Juga: Jaringan Tubuh Brigadir J Akan Dibawa ke Jakarta Usai Autopsi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya