Kemendikbudristek Tetapkan Gandang Sarunai Warisan Budaya Tak Benda

Gandang Sarunai jadi seni pertunjukan khas Solok Selatan

Solok Selatan, IDN Times - Kesenian tradisional Gandang Sarunai asal Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatra Barat, ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Menurut Wakil Bupati (Wabup) Solsel, Yulian Efi, predikat WBTB merupakan kali ketiga yang diberikan oleh Kemendikbudristek setelah sebelumnya pada tahun yang sama, yakni 2015. Kesenian Rabab dan Batombe juga mendapatkan predikat serupa.

"Sertifikat WBTB untuk Gandang Sarunai ini sudah kita terima dari Kemendikbudristek. Diserahkan oleh Gubernur Sumbar di Kota Sawahlunto,"  kata Yulian Efi.

Baca Juga: 7 Kesenian Banyuasin; Batang Hari Sembilan Hingga Senjang

1. WBTB upaya pelestarian budaya

Kemendikbudristek Tetapkan Gandang Sarunai Warisan Budaya Tak BendaWakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi. Doc. IDN Times

Menurut Yulian Efi, pengusulan dan penetapan WBTB terhadap Gandang Sarunai merupakan bagian dari upaya melestarikan nilai budaya, khususnya yang ada di Kabupaten Solok Selatan agar tak tergerus oleh perkembangan zaman.

"Masih banyak lagi keanekaragaman budaya yang mesti kita lestarikan. Maka dari itu, mari bersama-sama kita jaga agar tidak tergerus oleh zaman," ujarnya.

Baca Juga: Dul Muluk Teater Rakyat Palembang Bertahan Dalam Laju Zaman

2. Menggunakan gendang

Kemendikbudristek Tetapkan Gandang Sarunai Warisan Budaya Tak BendaIlustrasi Gandang Sarunai. Antara

Dijelaskan Yulian, Gandang Sarunai merupakan seni pertunjukan tradisional khas Solok Selatan yang dimainkan secara bersama-sama. Musik itu menggunakan dua buah gendang 'bermuka dua' dan satu buah alat musik tiup yang disebut Sarunai.

Gandang Sarunai hingga kini masih ditampilkan saat acara-acara adat, seperti pengangkatan raja-raja dari Suku Melayu yang ada dalam Alam Surambi Sungai Pagu. Dalam pergantian Raja Alam Surambi Sungai Pagu, kesenian ini tetap dimainkan. Dalam istilah masyarakat Luak Kapau menyebutnya dengan Bakajo atau Uwak Lambai (mengangkat Raja).

Gandang Sarunai merupakan ensambel perkusi yang terdiri dari dua buah gendang dengan jenis double head drum atau lazim disebut gendang 'bermuka dua', dan satu buah alat musik tiup Sarunai.

Kata ensambel dapat diartikan sebagai bermain bersama dalam satuan kecil alat musik. Permainannya dapat dikategorikan ke dalam ensambel musik karena dimainkan dalam kelompok kecil, dengan dua pemain gendang dan satu pemain alat musik Sarunai.

3. Berbagai praktik

Kemendikbudristek Tetapkan Gandang Sarunai Warisan Budaya Tak BendaWakil Bupati Solok Selatan Yulian Efi (Tengah). Doc. IDN Times

Yulian bilang, WBTB adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan serta instrumen, obyek, artefak, maupun ruang-ruang budaya terkait dengan masyarakat, kelompok, serta dalam beberapa kasus.

"Warisan ini diturunkan dari generasi ke generasi, yang secara terus menerus diciptakan kembali oleh masyarakat dan kelompok dalam menanggapi lingkungan sekitarnya, interaksi mereka dengan alam dan sejarah mereka, dan memberikan rasa identitas yang berkelanjutan, untuk menghargai perbedaan budaya dan kreativitas manusia," tutup Yulian.

Baca Juga: Kisah Wayang Kulit Palembang, Manggung di Cafe Setelah Nyaris Punah 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya