Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi Sembari Orasi

Pemprov sebut upaya mahasiswa mempermalukan Gubernur

Padang, IDN Times - Video ricuh penolakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M Djamil Djambek, Bukittinggi terhadap kehadiran Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi, viral di media sosial, Kamis (24/8/2023). Peristiwa itu terjadi saat pembekalan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) bagi ribuan mahasiswa, Selasa (22/8/2023).

Dalam cuplikan video yang beredar, tampak Gubernur Mahyeldi sedang duduk menghadap ke ribuan mahasiswa baru. Namun datang seorang mahasiswa ke panggung ruangan Student Center UIN Bukittinggi untuk berorasi keras dan menyebut soal Proyek Strategis Nasional (PSN) yang mendapat penolakan dari warga Air Bangis, Pasaman Barat.

Baca Juga: 4 Jurnalis di Padang Mengalami Kekerasan oleh Aparat Kepolisian

1. Minta usulan PSN dicabut

Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi Sembari OrasiIlustrasi pekerjaan proyek.(ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

Selain berorasi dan menentang kehadiran Gubernur Mahyeldi, mahasiswa membentang spanduk bertuliskan isu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pelanggaran HAM oleh aparat.

Sikap mahasiswa yang menolak keras kehadiran Gubernur itu berkaitan dengan masalah PSN di Air Bangis. Mahasiswa menuntut PSN yang diajukan Gubernur Mahyeldi ke Pemerintah Pusat segera karena mengancam keberadaan masyarakat di sana.

Aksi solidaritas terhadap masyarakat Air Bangis sebelumnya sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. Bahkan ribuan warga Air Bangis dan mahasiswa melakukan demonstrasi selama lima di kantor Gubernur Sumbar.

"Peristiwa yang terjadi Selasa kemarin terkesan ada niat untuk mempermalukan Gubernur Sumbar. Kita membantah isu pengusiran itu," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, Mursalim, Rabu (24/8/2023).

Baca Juga: Babak Baru Kasus Kekerasan Pembubaran Paksa Warga di Sumbar

2. Terkesan mempermalukan Gubernur Sumbar

Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi Sembari OrasiGubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah. (IDN Times/Herka Yanis)

Mursalim menyayangkan tindakan itu bisa terjadi. Selama ini Pemprov Sumbar sudah menerima siapa pun dengan tangan terbuka untuk berdiskusi membahas PSN Air Bangis.

"Sebelumnya kami tidak tahu. Kalau kemarin jelas yang menjadi alasan mereka adalah itu (Demo PSN). Kan, bisa kita diskusikan secara baik-baik tentang duduk permasalahannya, tidak mesti dengan aksi seperti kemarin," ujar Mursalim.

3. Pemprov bantah Gubernur Sumbar diusir

Gubernur Sumbar Diusir Mahasiswa UIN Bukittinggi Sembari OrasiGubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah. (IDN Times/Herka Yanis)

Mursalim membantah adanya aksi pengusiran itu. Ia menjelaskan saat keriuhan terjadi memang ada sejumlah mahasiswa melakukan orasi. Melihat hal itu, Gubernur Mahyeldi lalu meminta izin keluar melaksanakan ibadah salat Ashar.

Lalu usai salat, situasi di lokasi acara masih belum kondusif sehingga pembekalan mahasiswa baru dialihkan ke Zoom Meeting. Gubernur Mahyeldi kata Mursalim batal mengikuti acara karena sudah ada agenda lain yang harus dihadiri.

"Jadi tidak benar diusir," kata Mursalim.

Menurut Mursalim, Gubernur Mahyeldi sudah merencanakan tiga hal sebelum kejadian itu, yakni memenuhi undangan pihak kampus untuk memberikan orasi ilmiah terkait PBAK. Kemudian menindaklanjuti permintaan pihak UIN Bukittinggi untuk mencarikan solusi pelebaran akses jalan menuju kampus, dan terakhir Gubernur juga berencana untuk menyambungkan relasinya di Timur Tengah dengan pihak kampus.

Baca Juga: 16 Ribu Guru di Indonesia Sudah Bersertifikasi Google

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya